
DESWA Integra Group, perusahaan nasional yang berfokus pada penguatan tata kelola, integritas, dan efisiensi di industri asuransi dan kesehatan, resmi meluncurkan Dewan Penasihat Medis/Medical Advisory Board (MAB) by Deswa, pionir Dewan Penasihat Medis Independen. Didukung healthcare ecosystem Deswa Integra Group dengan tenaga profesional yang ahli dibidangnya, MAB by Deswa menjadi pilar medical governance dan mitra strategis bagi industri asuransi kesehatan dalam menghadirkan keputusan medis yang objektif, efisien, dan berintegritas.
CEO Deswa Integra Group, Dedi Dwi Kristianto, menyampaikan peluncuran MAB by Deswa merupakan momen penting untuk mewujudkan visi Perusahaan yakni membangun ekosistem klaim yang lebih transparan dan akuntabel. Hal ini seiring untuk menjawab tantangan di industri asuransi, sekaligus untuk adanya ketentuan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) No.7/2025 yang mewajibkan setiap perusahaan asuransi kesehatan memiliki Medical Advisory Board (MAB) per 1 Januari 2026.
“Tantangan di industri asuransi saat ini yakni masalah klaim yang signifikan dan fraud yang bisa menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat. MAB by Deswa adalah wujud nyata dari komitmen Deswa Integra Group memperkuat fondasi industri asuransi Indonesia melalui kolaborasi dan integritas. Kami dapat menjadi jembatan antara dunia medis, aktuaria, dan manajemen risiko, menciptakan industri klaim yang lebih sehat, efisien, dan berkeadilan bagi semua pihak,” ujar Dedi saat peluncuran MAB by Deswa, di Jakarta, Kamis (16/10).
Dalam tiga tahun terakhir, lanjut Dedi, berdasarkan temuan berdasarkan Investigasi lapangan Deswa, sekitar 40%-55% kasus klaim asuransi jiwa dan kesehatan di Indonesia terindikasi mengandung unsur fraud, dengan potensi kerugian industri mencapai Rp2 triliun per tahun. Dari data ini, 25%-27% fraud terindikasi terjadi pada asuransi kesehatan.
Terkait klaim, data internal Deswa untuk kasus-kasus klaim yang perlu dilakukan investigasi lapangan, dalam 3 tahun terakhir (2023 hingga proyeksi 2025) terdapat kenaikan klaim yang signifikan sebesar 30%, yakni pada tahun 2023 sebanyak 2.068 kasus, pada 2024 sebanyak 2.798 kasus (naik 35,5% dari 2023) dan tahun 2025 diproyeksikan >3.500 kasus (naik 25,1% dari 2024).
“Terlihat adanya peningkatan kompleksitas pengelolaan klaim, baik dari sisi administratif maupun teknis medis. Disisi lain, tantangan yang tidak kalah penting adalah fraud. Jika dahulu fraud banyak terjadi di level dokumen atau administrasi, kini justru berkembang di ranah interpretasi medis, dengan memanfaatkan celah perbedaan pemahaman antara tenaga medis, penyedia layanan kesehatan, dan perusahaan asuransi,” beber Dedi.
Hal ini, tambahnya, menunjukkan bahwa fraud tidak lagi bisa ditangani hanya dengan sistem verifikasi administratif, namun perlu pendekatan multidisiplin keilmuan, menggabungkan analisis medis, aktuaria, dan data analitik untuk benar-benar memahami akar permasalahannya. Dengan demikian diperlukan pihak profesional yang menjembatani kebutuhan dari perusahaan asuransi, tenaga medis, penyedia layanan kesehatan dan konsumen.
Dedi menjelaskan, MAB by Deswa menjadi pilar medical governance dan mitra strategis bagi industri asuransi kesehatan karena didukung oleh tiga pilar bisnis Deswa Group yaitu Deswa Invisco Multitama (DIM), Deswa Solusi Multitama (DSM), dan Deswa Talenta Multitama (DTM). Ketiganya menghadirkan solusi menyeluruh bagi industri asuransi, mulai dari investigasi klaim, sistem digital dan kecerdasan buatan, hingga pengembangan kompetensi SDM medis dan aktuaria.
MAB by Deswa
Ketua Dewan Penasihat Medis/Medical Advisory Board (MAB) by Deswa diisi oleh Nickolai Indrarajasa yang menegaskan bahwa MAB by Deswa merupakan dewan penasihat medis independen untuk second opinion, evaluasi klinis, dan kebijakan kesehatan berbasis data.
Sebagai pioner MAB yang independen, MAB by Deswa ini dapat digunakan oleh beberapa perusahaan asuransi dan Third Party Administrator (TPA) sekaligus, efisien dan adaptif terhadap kebutuhan masing-masing klien.
MAB dirancang sebagai model independen lintas disiplin, yang melibatkan dokter dan tenaga medis dengan pengalaman klinis, aktuaria yang memahami struktur risiko dan pembiayaan, product & wellness yang mampu memberikan pandangan, evaluasi dan penyempurnaan produk asuransi agar sesuai standar klinis, kebutuhan pasar dan regulasi. Menghadirkan wellness program dalam rangka menekan angka klaim. Analis data yang mampu menafsirkan pola klaim secara kuantitatif. Investigator, mengindikasikan serta pembuktian fraud di lapangan, serta eksekutif dengan pengalaman mendalam dibidang asuransi, rumah sakit dan manajemen risiko.
“Dengan komposisi ini, kami menghadirkan sebuah forum objektif yang berfungsi sebagai jembatan antara dunia medis dan dunia asuransi. MAB by Deswa ini tidak bertujuan menggantikan keputusan perusahaan atau regulator, tetapi menyediakan second opinion yang kredibel, berbasis data, dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah,” tambah Nickolai.
Peluncuran MAB by Deswa menjadi langkah awal Deswa Integra Group dalam memperkuat fondasi industri asuransi nasional melalui kolaborasi multidisiplin. Dengan mengedepankan nilai integritas, transparansi, dan akuntabilitas, Deswa menegaskan komitmennya untuk menjadi katalis perubahan menuju masa depan industri asuransi yang lebih terpercaya dan berkelanjutan. (E-4)