
TREN pembelian rumah tapak di kawasan Tangerang, khususnya Karawaci, semakin diminati, terutama oleh generasi milenial dan pasangan muda. Konsumen lebih memilih rumah tapak yang lebih luas dan nyaman dibandingkan dengan apartemen.
Project Consultant Property Lounge, Rita Megawati, menyampaikan, tren rumah tapak (landed) tetap menjadi prioritas, terutama di kalangan generasi milenial yang merasa bahwa memiliki rumah adalah langkah mengikuti jejak orang tua mereka. Banyak pasangan muda yang masih merasa belum memiliki rumah, meskipun mereka sudah mempertimbangkan pilihan seperti apartemen studio.
“Saat saya berbicara dengan mereka, meskipun sudah memiliki kendaraan, mereka merasa bahwa belum memiliki rumah yang sesungguhnya. Rumah tapak tetap menjadi tren yang sangat diminati,” ungkap Rita, kemarin.
Menurut Rita, adanya program insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah atau PPN DTP pada 2025 ini juga turut mendongkrak penjualan properti di semua lini terutama rumah tapak. Adapun, PPN DTP 2025 berlaku hingga 30 Juni 2025.
Setelah itu, mulai 1 Juli hingga 31 Desember 2025, insentif berkurang menjadi 50% dari PPN terutang untuk bagian harga jual hingga Rp2 miliar, dengan harga jual maksimal Rp5 miliar.Program ini diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 13 Tahun 2025 (PMK-13/2025) yang mulai berlaku pada 4 Februari 2025.
“Untuk itu, kami juga memohon agar Menkeu Sri Mulyani mau memberikan perpanjangan insentif ini. Ini juga bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional,” kata dia.
Menurut Rita, salah satu pengembang tanah air, PT Purinusa Jayakusuma, juga salah satu yang fokus memanfaatkan insentif ini. Selain menyediakan hunian yang sesuai dengan kebutuhan pasar di Aryana Karawaci, mereka juga selalu mengeluarkan hunian baru ke pasaran setelah hampir setengah jadi.
“Karena telah mempersiapkan properti yang hampir seluruhnya selesai. Artinya, semua konsumen dapat menikmati program PPN DTP. Bahkan sejak tahun 2024, program ini sudah berjalan dengan baik dan semua konsumen Aryana Karawaci, yang membeli properti pada tahun tersebut dapat menikmati fasilitas PPN DTP,” jelas Rita.
Untuk itu, Rita menegaskan bahwa pembangunan cluster Viona, di Aryana Karawaci, ditargetkan selesai pada Desember 2025 dan akan mengikuti program PPN DTP 50%. Uang muka yang dibutuhkan untuk pembelian unit rumah ini pun hanya 5%, dengan dukungan penuh dari berbagai perbankan yang bekerja sama dengan pengembang.
“Dengan berbagai fasilitas dan harga yang kompetitif, cluster Viona diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pasar rumah di kawasan Tangerang Raya, terutama bagi konsumen yang mencari hunian berkualitas dengan harga terjangkau,” jelas dia.
Direktur Utama PT Purinusa Jayakusuma, Sianna Sutinah Rustanto, menambahkan, pihaknya selalu memastikan setiap rumah yang mereka tawarkan memiliki desain yang detail dan sesuai dengan kebutuhan penghuninya. Cluster Viona ditujukan untuk segmen pasar menengah dengan harga di bawah Rp1 miliar, yang saat ini memiliki permintaan cukup tinggi.
Ia menjelaskan, lokasi Aryana Karawaci yang terletak di antara kawasan-kawasan berkembang seperti Gading Serpong, BSD City, dan Lippo Karawaci memberikan nilai lebih bagi produk ini.
"Segmen menengah, terutama generasi milenial, Gen Z, dan pasangan muda yang mencari rumah pertama atau ingin upgrade tempat tinggal, menjadi target utama kami," kata Sianna. "Karena itu, kami yakin cluster Viona akan sukses di pasaran."
Cluster Viona dibangun di atas lahan seluas 1,2 hektar dengan total 102 unit rumah. Setiap unit memiliki ukuran 5x12 meter (47/60) dan tipe pengembangan 60/60. Meskipun harga jual yang ditawarkan relatif terjangkau, fasilitas di dalam cluster ini termasuk sistem keamanan satu pintu (one gate system) dan infinity swimming pool.
Infrastruktur Tunjang Daya Tarik
Siana menambahkan, salah satu daya tarik utama dari proyek hunian ini adalah lokasi strategisnya yang menawarkan akses mudah ke berbagai pusat pengembangan besar di sekitar kawasan Karawaci. Aryana Karawaci juga terletak dekat dengan Gading Serpong, Lippo Karawaci, dan BSD, yang sudah dikenal sebagai kawasan pusat ekonomi dan hunian modern.
“Aksesibilitas semakin ditingkatkan dengan kedekatannya dengan beberapa jalur tol utama, termasuk Tol Legok Baru yang hanya berjarak sekitar 3 kilometer dan Tol Paramount Petals yang sekitar 5 kilometer. Keberadaan akses tol ini memberikan kemudahan mobilitas bagi penghuni, memungkinkan perjalanan cepat menuju Jakarta maupun daerah sekitarnya,” tambah dia.
Selain itu, fasilitas yang ditawarkan juga tak kalah menarik. Salah satunya adalah kehadiran PDAM yang menjamin pasokan air yang lebih lancar.
“Selain itu, proyek ini juga menambahkan fasilitas seperti area cut and fill, yang memperlancar proses pembangunan dan memastikan kenyamanan bagi para penghuni,” tandas dia. (Z-10)