Ilustrasi(Dok ist)
PENYAKIT tuberkolosis merupakan penyakit menular yang bisa disembuhkan, tetapi masih menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia.
Indonesia menduduki peringkat kedua di dunia dalam jumlah kasus Tb. Diperkirakan ada sekitar 1 juta kasus baru Tb setiap tahun dan menyebabkan sekitar 130.000-134.000 kematian per tahun atau setara dengan sekitar 11-14 kematian setiap jam.
Tb bisa mematikan jika tidak diobati, terutama jika menyerang organ lain selain paru-paru. Namun, Tb bisa dicegah melalui vaksinasi BCG, menjaga kebersihan, dan meningkatkan daya tahan tubuh.
“Salah satu menjaga kebersihan yakni kita bisa menekankan kepada anak-anak mengenai etika batuk dan cuci tangan yang baik. Ini hal sederhana tetapi mendasar pada pencegahan penularan penyakit TBC," terang Ketua tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Sondang Khairani saat kegiatan PkM di SDN Mampang 1 Depok.
Pada kegiatan yang digelar Fakultas Farmasi dan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Pancasila (UP) itu diikuti siswa SDN kelas 5 dan tim guru. Mereka menerima edukasi dari tim PkM yang terdiri dari dua dosen Farmasi, satu dosen Ilmu Komunikasi, pendongeng dari fakultas Farmasi, serta mahasiswa.
Sondang menerangkan kegiatan dimulai dengan sosialisasi penyakit Tb, cara penularan, serta hal yang perlu diperhatikan, dan cara mencegah penularan penyakit Tb.
Selain itu, tim memberikan edukasi pentingnya menggiatkan pola hidup sehat dengan menekankan pada asupan makan seimbang, vaksin BCG, serta cara mencuci tangan yang baik dan benar. "Ini merupakan bentuk nyata kampus peduli pada kesehatan masyarakat, khususnya pada anak-anak yang notabene adalah kelompok rentan terhadap penularan penyakit," ucap Sondang.
Dosen farmasi lainnya, Lusiana Ariani, menjabarkan siswa dan guru juga diberikan edukasi mengenai penyakit Tb dan pencegahannya disertai makanan yang baik untuk kesehatan anak. Dalam kegiatan ini, edukasi pengenalan tanda-tanda penyakit Tb dan pencegahannya dilakukan dengan metode cerita (storytelling) oleh Siti Rofiqoh dari Fakultas Farmasi.
Ia juga bercerita mengenai anak usia sekolah dasar yang sembuh dari Tb.
Adapun penekanan mengenai perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan etika batuk dituangkan dalam bentuk poster visual disusun tim dari Fakultas Ilmu Komunikasi oleh Sofia Primalisanti D beserta mahasiswa.
"Kami berharap melalui poster visual, anak-anak mudah mencerna pesan penting tersebut. Kami juga mengukur pemahaman anak mengenai informasi Tb melalui permainan berhadiah, serta memberikan praktik cuci tangan dengan baik dipandu mahasiswa Fakultas Farmasi dan Ilmu Komunikasi," tutur Sofia.
Lewat kegiatan itu, katanya, UP menegaskan komitmen mendukung sasaran nasional Indonesia Bebas TBC 2030 dan Indonesia Emas 2045 lewat peran aktif perguruan tinggi dalam penyuluhan dan pemberdayaan masyarakat.
Pada kesempatan yang sama, Kepala SDN Mampang 1 Depok Iwan Setiawan berharap kegiatan serupa dapat terus berlanjut. Apalagi, berdasarkan data Dinas Kesehatan Depok, diprediksi sekitar 8.541 kasus terjadi di kota Depok.
"Kami menyambut baik program ini karena bisa memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya mencegah Tb," tutur Iwan.


















































