ITL Trisakti dan Universitas Jember Lakukan Kajian Pra-Studi Kelayakan Aplikasi SiPenTing untuk Pencegahan Stunting

1 month ago 33
ITL Trisakti dan Universitas Jember Lakukan Kajian Pra-Studi Kelayakan Aplikasi SiPenTing untuk Pencegahan Stunting Tim ITL Trisakti dan Universitas Jember Lakukan Kajian Pra-Studi Kelayakan Aplikasi SiPenTing untuk Pencegahan Stunting.(ITL Trisakti)

Tim pakar dari Institut Transportasi dan Logistik (ITL) Trisakti bekerja sama dengan Universitas Jember (UNEJ) melaksanakan Kajian Pra-Studi Kelayakan (Pra-FS) atas Aplikasi Sistem Informasi Pencegahan Stunting (SiPenTing), sebuah inovasi digital berbasis riset yang dirancang untuk memperkuat upaya nasional dalam menurunkan angka stunting di Indonesia.

Program ini merupakan bagian dari Skema Hilirisasi Riset Prioritas, Dorongan Teknologi 2025 yang difasilitasi oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemensaintekdikti) . Kajian dilaksanakan sepanjang September hingga Desember 2025 oleh tim multidisiplin yang dipimpin oleh Dr. Yulianti Keke, SE., M.Si, dengan anggota tim meliputi Dr. Asep Ali Thabah, SE., MMTr, Dr. Veronica, SE., M.Sc., MMTr, Ja’far Ashshadiq Zainal Abidin, S.Kom, Yolla Ayutia, SE., MMTr, dan dengan tim lapangan Siska Amonalisa Silalahi, S.E., MM dan Sekar Widyastuti Pratiwi,S.E., M.Sc, M.MTr.

Transformasi Digital dalam Pencegahan Stunting

Aplikasi SiPenTing merupakan hasil riset inovatif Universitas Jember yang dikembangkan oleh tim Ketua Pemilik Produk Inovasi Bapak Honest Dody Molasy S.Sos, MA., CIQaR., CIQnR.,CRP, Ibu Erwin Nur Rif'ah, PhD dan Ibu Nova El Maidah S.Si., M.Cs., sebagai anggota tim Pemilik Produk Inovasi untuk mendukung edukasi gizi, deteksi dini risiko stunting, serta pemantauan kesehatan ibu dan balita melalui sistem digital terintegrasi berbasis cloud computing.

Aplikasi ini telah diuji coba di Desa Taman, Bondowoso, Kecamatan Grujugan, Kabupaten Bondowoso, bekerja sama dengan BP4D dan Dinas Kesehatan, Dinas Kominfo-Kabupaten Bondowoso, dan terbukti efektif dalam mendukung kegiatan posyandu serta meningkatkan literasi gizi masyarakat dan melalui kajian Pra-FS, tim pakar berupaya menilai kelayakan teknis, pasar, regulasi, finansial, dan model bisnis untuk memastikan aplikasi dapat diimplementasikan secara berkelanjutan dan diadopsi luas oleh masyarakat, pemerintah daerah maupun tenaga kesehatan.

“SiPenTing tidak hanya sebuah aplikasi, tetapi ekosistem digital untuk mempercepat pencegahan stunting berbasis data dan partisipasi masyarakat. Pra-FS ini penting agar inovasi dapat naik kelas dari prototipe menjadi program nasional,” ujar Dr. Yulianti Keke, Ketua Tim Pakar dari ITL Trisakti.

Empat Bidang Kajian Strategis

Kajian Pra-FS SiPenTing melibatkan empat bidang utama, yaitu Kajian Teknis, mencakup validasi teknologi, keamanan data, integrasi dengan sistem kesehatan nasional, dan uji coba lapangan di Bondowoso, Kajian Regulasi dan Legalitas, menelaah aspek kepemilikan intelektual (HKI), kepatuhan terhadap UU Perlindungan Data Pribadi (UU PDP No. 27 Tahun 2022), serta kebutuhan sertifikasi keamanan informasi (ISO 27001), Kajian Finansial dan Risiko, menilai kelayakan investasi, proyeksi biaya operasional, dan strategi pembiayaan jangka Panjang dan Kajian Pasar dan Model Bisnis, termasuk segmentasi pengguna (ibu hamil, balita, kader posyandu), strategi penetrasi pasar, dan penyusunan Business Model Canvas (BMC) sebagai dasar hilirisasi. Pendekatan ini dirancang agar hasil riset dapat dihilirisasi menjadi produk sosial-teknologi yang adaptif terhadap kebutuhan masyarakat dan sejalan dengan kebijakan nasional kesehatan digital (e-health).

Melalui kombinasi pendekatan ilmiah dan lapangan, kajian ini diharapkan menghasilkan Laporan Akhir Pra-FS yang komprehensif berisi rekomendasi strategi hilirisasi dan diseminasi aplikasi ke wilayah prioritas stunting, rancangan Business Model Canvas (BMC) yang mencakup aspek keberlanjutan finansial dan sosial, analisis kelayakan regulasi serta legalitas kepemilikan dan perlindungan data dan rekomendasi penguatan kemitraan dengan pemerintah daerah, instansi kesehatan, dan lembaga riset.

“Kolaborasi antara perguruan tinggi dan pemerintah daerah sangat penting untuk memastikan bahwa inovasi berbasis riset seperti SiPenTing tidak berhenti di laboratorium, tetapi benar-benar memberi manfaat bagi masyarakat,” ungkap Dr. Veronica, pakar regulasi dan kebijakan publik dari ITL Trisakti.

Tentang SiPenTing

Aplikasi Sistem Informasi Pencegahan Stunting (SiPenTing) merupakan platform digital hasil inovasi riset Universitas Jember yang memadukan fitur edukasi gizi, kalkulator nutrisi, deteksi risiko, jadwal posyandu, dan konsultasi daring. Aplikasi ini dikembangkan berbasis cloud dengan antarmuka ramah disabilitas, serta mampu terintegrasi dengan sistem informasi kesehatan daerah.

“Kami mengembangkan SiPenTing dengan semangat riset untuk solusi nyata. Tujuannya sederhana: menghadirkan teknologi yang mudah digunakan, berbasis bukti, dan benar-benar membantu tenaga kesehatan serta masyarakat dalam mencegah stunting,” ujar Honest Dody, peneliti utama dan pemilik produk SiPenTing Universitas Jember.

Dalam rangka memastikan bahwa aplikasi ini layak untuk dilanjutkan pada tahap berikutnya maka, tim pakar melakukan Focus Group Discussion (FGD) dengan Puskesmas, Posyandu, BP4D dan Dinas Kesehatan dan Dinas Kominfo dan melakukan survei lapangan dan wawancara dengan para kader posyandu, ibu yang memiliki anak balita, dan tenaga kesehatan di Kabupaten Bondowoso.

Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau langsung kondisi dan spesifikasi Aplikasi SiPenTing yang dikembangkan oleh pemilik produk inovasi. Dalam kunjungan tersebut, tim pakar memberikan sejumlah rekomendasi teknis dan strategis yang diharapkan dapat membantu pengembangan aplikasi untuk dapat di gunakan di Kabupaten Bondosowo.

Kontribusi terhadap Agenda Nasional

Kajian ini mendukung agenda Transformasi Digital Sektor Kesehatan 2025–2029 serta sejalan dengan SDG 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera) dan SDG 9 (Inovasi dan Infrastruktur).

Melalui SiPenTing, tim peneliti berharap dapat memperkuat sistem monitoring gizi, memperluas edukasi kesehatan ibu-anak, serta mempercepat pencapaian target penurunan prevalensi stunting menjadi di bawah 14% pada 2029.

“Aplikasi SiPenTing memiliki potensi pasar yang kuat sebagai model bisnis sosial berbasis data. Inovasi ini tidak hanya menjawab isu stunting, tetapi juga membangun ekosistem digital kesehatan yang berkelanjutan, sesuai dengan SDG 3 dan SDG 9” ujar Dr. Asep Ali Thabah, pakar Pasar dan Model Bisnis dari ITL Trisakti. (E-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |