Ilustrasi(Dok Humas ITB)
INSTITUT Teknologi Bandung (ITB) kembali mengadakan wisuda pertama Tahun Akademik (TA) 2025/2026 di Gedung Sasana Budaya Ganesa (Sabuga) ITB pada Kamis-Jumat (23–24/10). Dalam dua hari pelaksanaan yang terbagi dalam tiga sesi, sebanyak 2.942 mahasiswa yang di wisuda.
Direktur Komunikasi dan Hubungan Masyarakat sekaligus Ketua Panitia Wisuda ITB Dr. N. Nurlaela Arief kemarin menyatakan, seperti pada dua prosesi wisuda sebelumnya, pada wisuda kali ini, keluarga wisudawan juga berkesempatan hadir menyaksikan putra-putrinya diwisuda secara langsung di Auditorium Sabuga.
“Wisuda menjadi momen perayaan bagi mahasiswa dan orang tua yang telah mendampingi dan mendukung perjalanan akademik anak-anaknya. ITB memberikan ruang bagi para orang tua untuk menyaksikan secara langsung hasil dari perjuangan panjang selama masa studi di ITB. Momen ini juga menjadi bentuk apresiasi ITB terhadap nilai kekeluargaan yang senantiasa mengiringi proses pendidikan,” ungkapnya.
Menurur Nurlela pelaksanaan wisuda dilaksanakan selama dua hari dalam tiga sesi karena Gedung Sabuga memiliki kapasitas maksimal sekitar 3.000 orang, sementara jumlah total peserta mencapai 2.942 wisudawan. Jika ditambah orang tua, tamu undangan, dan panitia diperkirakan mencapai 9.000 orang. Untuk mengakomodasi seluruh peserta dan tamu undangan, panitia membagi kegiatan wisuda dalam dua hari.
"Pada wisuda kali ini, selain adanya pemberian selamat dari pimpinan ITB oleh Rektor dan Dekan, setelahnya akan ada pembagian dokumen kelulusan yang terdiri atas Ijazah, Transkrip, dan SKPI (Surat Keterangan Pendamping Ijazah)," jelasnya.
Nurlela melanjutkan selain dalam bentuk tercetak, sejak tahun 2020 ITB juga menerbitkan dokumen kelulusan dalam bentuk digital. Pembagian dokumen kelulusan ini untuk memastikan dokumen tetap aman, sah dan dapat digunakan untuk keperluan studi lanjut maupun pekerjaan, serta menjadi simbol pencapaian akademik yang telah diraih wisudawan di ITB.
"Dengan ribuan wisudawan dan keluarga yang hadir, kami menyadari bahwa pelaksanaan agenda ini berpotensi menimbulkan kepadatan di kawasan Sabuga, kampus Ganesha, dan sekitarnya," tuturnya.
Oleh karena itu lanjut Nurlaela sejumlah langkah antisipatif disiapkan, seperti penyesuaian waktu pelaksanaan lebih singkat dan padat, koordinasi dengan pihak kepolisian dan aparat wilayah Kecamatan Coblong, Danramil dan Satpol PP Coblong dan sekitarnya serta rekayasa arus lalu lintas untuk menjaga kelancaran. Selain itu, wisudawan dan keluarga diimbau datang lebih awal dan disarankan menggunakan transportasi umum mengingat kapasitas parkir yang terbatas. Dengan koordinasi dan perencanaan yang matang bersama berbagai pihak, ITB berkomitmen menyelenggarakan prosesi wisuda yang tertib, aman dan berkesan. (H-2)


















































