
DIREKTORAT Kawasan Sains dan Teknologi Institut Teknologi Bandung (DKST ITB) menggelar Innovibes Vol. 1 bertema “Teknologi Cerdas dan Konektivitas Digital” di Innercourt, ITB Innovation Park, Summarecon, Gedebage, Bandung, Kamis (9/10).
Direktur Kawasan Sains dan Teknologi ITB, R Sugeng Joko Sarwono menjelaskan, Innovibes akan menjadi program rutin yang diselenggarakan empat kali dengan berbagai tema seperti teknologi digital, transportasi, kesehatan, hingga mitigasi bencana.
“Melalui Innovibes, kami ingin memperkenalkan kegiatan ITB di luar kampus dan membuka ruang kolaborasi antara akademisi dan industri. Harapannya, kawasan ini dapat menjadi anchor pengembangan teknologi dan inovasi,” ungkapnya.
Dalam kesempatan ini dilakukan juga penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Institut Teknologi Bandung (ITB) dan PT Summarecon Agung Tbk, melalui anak perusahaannya PT Mahkota Permata Perdana.
Penandatanganan dilakukan oleh Rektor ITB, Prof Tatacipta Dirgantara dan Direktur Utama PT Mahkota Permata Perdana sekaligus Executive Director Summarecon Bandung, Hindarko Hasan.
Kerja sama ini menandai komitmen kedua pihak dalam pengembangan kawasan ekosistem pendidikan dan teknologi ITB di Summarecon Bandung, sekaligus menjadi tindak lanjut terwujudnya Science and Technology Park (STP) yang terintegrasi antara riset akademik, industri dan kewirausahaan.
"Kehadiran ITB Innovation Park sebagai hasil kolaborasi panjang antara ITB, pemerintah dan pelaku industri. ITB Innovation Park telah menjadi pusat inovasi riset dan kewirausahaan berteknologi tinggi dengan penekanan pada hilirisasi. Harapannya, tempat ini menjadi wadah berkumpulnya startup, founder, dan co-founder muda Indonesia,” jelas Sugeng.
Hal senada disampaikan oleh Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi ITB, Prof Lavi Rizki Zuhal yang menyebutkan bahwa Innovibes menjadi salah satu langkah awal untuk memulai aktivitas di ITB Innovation Park.
“ITB kini tengah bertransformasi menjadi universitas generasi keempat. Artinya, selain menghasilkan luaran akademik yang unggul, ITB juga berupaya agar dampaknya langsung dirasakan oleh masyarakat. Salah satunya melalui pengembangan startup dan hilirisasi riset agar lebih marketable,” terangnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Mahkota Permata Perdana dan Executive Director Summarecon Bandung, Hindarko Hasan, menegaskan pentingnya implementasi nyata dari kerja sama ini. MoU tidak boleh berhenti di atas kertas. Pihaknya ingin bersama-sama mewujudkan ide-ide inovatif yang dekat dengan kehidupan masyarakat.
"Semoga lahan ini bisa berkembang menjadi kawasan multifungsi yang melahirkan banyak startup bermanfaat bagi Indonesia,” tandasnya.