
OTORITAS Israel melarang umat Kristen Palestina dari Tepi Barat, Palestina, memasuki Jerusalem yang diduduki pada Minggu (13/4) untuk mengikuti kebaktian Minggu Palem. Kebaktian itu menandai dimulai Pekan Suci menjelang Paskah.
Akses ke Kota Suci Jerusalem sangat dibatasi bagi umat Kristen dari Tepi Barat karena pembatasan Israel yang terus berlanjut terhadap kebebasan bergerak warga Palestina, kantor berita WAFA melaporkan.
Minggu Palem, yang memperingati masuknya Yesus Kristus ke Jerusalem, dirayakan oleh gereja-gereja Kristen Timur dan Barat dengan doa dan prosesi.
Hanya sejumlah kecil umat, sebagian besar penduduk Jerusalem dan warga Palestina di Israel, yang dapat menghadiri kebaktian di Gereja Makam Suci di Kota Tua, menurut WAFA.
Liturgi dipimpin oleh Patriark Theophilos III dari Gereja Ortodoks Yunani, Patriark Latin Kardinal Pierbattista Pizzaballa, dan para pemimpin gereja lain di hadapan pendeta, biarawan, biarawati, serta sejumlah kecil umat beriman setempat.
Pasukan Israel memberlakukan tindakan militer yang ketat di pos-pos pemeriksaan di sekitar kota dan area Kota Tua.
Menurut Pastor Ibrahim Faltas, Vikaris Perwalian Tanah Suci, hanya 6.000 izin yang dikeluarkan tahun ini untuk umat Kristen Tepi Barat dari sekitar 50.000 populasi Kristen di daerah tersebut.
"Ini tahun kedua berturut-turut hanya sejumlah kecil peziarah yang dapat berpartisipasi dalam perayaan Pekan Suci dan Paskah di Jerusalem, karena konflik yang sedang berlangsung," WAFA mengutip pernyataan Pastor Faltas.
Ia menekankan bahwa gereja-gereja akan terus berdoa untuk perdamaian, keadilan, dan kebebasan bagi semua orang di Tanah Suci.
Berdasarkan peraturan saat ini, warga Palestina--baik Muslim maupun Kristen--harus memperoleh izin khusus untuk mengakses tempat-tempat keagamaan di Jerusalem, termasuk Masjid Al-Aqsa dan Gereja Makam Suci.
Proses perizinan melibatkan izin keamanan dan sering kali mengharuskan pemohon mengunduh aplikasi seluler yang dioperasikan oleh otoritas Israel.
Gereja-gereja Palestina telah membatalkan semua perayaan hari raya mengingat perang genosida Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza. Perayaan tahun ini terbatas pada kebaktian dan doa keagamaan.
Kebaktian Minggu Palma juga diadakan di gereja-gereja di Betlehem, Jericho, Ramallah, Nablus, dan Jenin.
Di Gaza yang dilanda perang, umat Kristen berkumpul untuk menghadiri kebaktian di Gereja Katolik Keluarga Kudus dan Gereja Ortodoks Yunani Saint Porphyrius. (Ahram/I-2)