Israel Sebut Gencatan Senjata Kembali Berlaku setelah Serangan Udara yang Menewaskan 104 Orang

3 hours ago 2
 Israel Sebut Gencatan Senjata Kembali Berlaku setelah Serangan Udara yang Menewaskan 104 Orang Ilustrasi.(AFP)

MILITER Israel mengatakan gencatan senjata kembali berlaku di Gaza, Rabu (29/10), setelah mereka melakukan serangan udara besar-besaran di wilayah Palestina yang menewaskan 104 orang, termasuk 66 wanita dan anak-anak, menurut pejabat kesehatan setempat. Serangan-serangan tersebut, menjadi yang paling mematikan sejak gencatan senjata dimulai pada 10 Oktober 2025. Itu menandai tantangan paling serius terhadap gencatan senjata yang rapuh hingga saat ini.

Mengutip dari AP News, serangan udara tersebut menunjukkan keinginan Israel untuk menyerang dengan keras terhadap hal yang diklaim sebagai pelanggaran oleh Hamas terhadap kesepakatan gencatan senjata. Sementara itu, kelompok tersebut membantah bertanggung jawab dan menuduh Israel sebagai pihak yang melanggar.

Setelah mengumumkan pemulihan gencatan senjata, militer Israel mengatakan telah melakukan serangan udara lain di utara Gaza, menargetkan lokasi yang disebutnya sebagai tempat penyimpanan senjata untuk serangan yang akan segera terjadi. Rumah Sakit Al-Shifa di Kota Gaza mengatakan menerima dua jenazah dari serangan tersebut.

Kekerasan terbaru ini menambah tekanan baru pada upaya Amerika Serikat untuk menjaga gencatan senjata tetap berjalan. Presiden AS Donald Trump membela serangan Israel tetapi juga menegaskan bahwa eskalasi ini tidak akan menghancurkan gencatan senjata.

Israel mengatakan serangan malam harinya merupakan balasan atas penembakan dan pembunuhan seorang tentara Israel di Rafah, kota paling selatan di Gaza. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu juga mengatakan Hamas melanggar ketentuan dalam kesepakatan mengenai penyerahan jenazah sandera.

Hamas membantah terlibat dalam penembakan mematikan tersebut dan, sebaliknya, menuduh Israel melakukan “pelanggaran terang-terangan terhadap kesepakatan gencatan senjata.” Mereka juga mengatakan akan menunda penyerahan jenazah sandera lain kepada Israel karena serangan tersebut.

Serangan di seluruh Gaza pada dini hari Rabu (28/10) menghancurkan bangunan dan kamp tenda yang dihuni oleh keluarga pengungsi. Ambulans dan truk kecil yang membawa jenazah memadati pintu masuk rumah sakit. Di Deir al-Balah, jenazah dibawa masuk dengan tandu atau diangkut di atas kasur. Seorang pria masuk ke rumah sakit sambil membawa jenazah seorang anak kecil.

“Mereka membakar anak-anak saat mereka tidur,” teriak Haneen Mteir, yang saudara perempuannya dan keponakannya tewas dalam serangan, di kamar mayat Rumah Sakit Nasser di kota selatan Khan Younis.

104 Orang Tewas

Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan setidaknya 104 orang, termasuk 20 wanita dan 46 anak-anak, tewas dalam serangan semalam dan 253 orang luka-luka, sebagian besar wanita dan anak-anak.

Militer Israel mengatakan dalam pernyataan pada Rabu bahwa mereka menyerang puluhan target Hamas, termasuk individu, pos pengamatan, gudang senjata, posisi penembakan mortir, dan terowongan.

Mereka mengatakan menyerang sejumlah pejuang Hamas tingkat tinggi, termasuk 21 komandan dari berbagai tingkatan. Mereka termasuk pejuang yang terlibat dalam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 terhadap Israel yang memicu perang, termasuk Komandan Kompi Nukhba Hatem Maher Mousa Qudra, yang memimpin serangan terhadap Kibbutz Ein Hashlosha, kata pernyataan tersebut. (H-4)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |