
INTEGRASI jalan tol eksisting menuju ke Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, dinilai merupakan solusi strategis untuk mengurai kemacetan di kawasan pusat distribusi logistik nasional tersebut.
Pelabuhan Tanjung Priok, menurut Senior Consultant Supply Chain Indonesia (SCI) Sugi Purnoto, memegang peran vital sebagai pintu gerbang utama arus barang ekspor-impor Indonesia serta pusat distribusi logistik nasional.
Kelancaran akses menuju dan dari pelabuhan menjadi kunci untuk menjaga efisiensi rantai pasok dan mendukung pertumbuhan ekonomi, lanjut dia, dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, namun, ketika akses terganggu, dampaknya bisa meluas.
"Kemacetan di Pelabuhan Tanjung Priok tidak hanya menghambat lalu lintas, tetapi juga menimbulkan kerugian signifikan mulai dari hilangnya waktu produktif, lonjakan biaya operasional, hingga gangguan rantai pasok dan percepatan kerusakan armada logistik," katanya.
Dikatakannya, terlepas dari kapasitas volume dan lonjakan jumlah truk yang masuk ke terminal pelabuhan, kemacetan tersebut bisa diminimalisir.
"Salah satunya, dengan membuka akses jalur alternatif dan mengintegrasikan jalan tol eksisting menuju ke Pelabuhan Tanjung Priok sebagai solusi strategis untuk mengurai kemacetan dan meningkatkan efisiensi distribusi logistik," ujar Sugi.
Menurut dia, integrasi jalur akses menuju Pelabuhan Tanjung Priok dengan Jalan Tol Cibitung-Cilincing dengan sistem jaringan jalan tol lain di Jabodetabek akan menekan perbedaan tarif yang selama ini terjadi.
Konektivitas dan tarif jalan tol yang lebih ekonomis, selalu menjadi pertimbangan pelaku usaha dalam pemilihan jalur logistik mereka, tambahnya sehingga integrasi Jalan Tol Cibitung-Cilincing dengan sistem jaringan jalan tol lainnya akan mendorong distribusi lalu lintas yang lebih merata. "Selain itu, membantu mengurangi kemacetan di ruas-ruas tol lainnya, terutama yang menuju pelabuhan," katanya.
Di tingkat makro, integrasi tarif Jalan Tol Cibitung-Cilincing tak hanya menjadi solusi untuk mengurai kemacetan, tetapi juga membuka peluang pengembangan wilayah yang lebih luas.
Penyesuaian tarif ini berpotensi mendorong pemanfaatan penuh infrastruktur jalan tol, sekaligus mempercepat pembangunan fasilitas pendukung di sepanjang koridor Jalan Tol Cibitung-Cilincing, seperti rest area yang berfungsi sebagai titik transit antarmoda, depo kontainer, hingga hub logistik.
Akses logistik yang lancar juga berpotensi menarik investasi dan menciptakan efek berganda terhadap pertumbuhan ekonomi di wilayah timur Jakarta dan sekitarnya.
Ia berharap pemerintah dan operator jalan tol segera mendorong evaluasi tarif Jalan Tol Cibitung-Cilincing menjadi lebih kompetitif, guna meningkatkan efisiensi dan kelancaran arus logistik nasional.
"Salah satu solusi untuk mengurai kemacetan di ruas tol pelabuhan adalah dengan menekan tarif Tol Cibitung-Cilincing agar lebih ekonomis, sehingga dapat menghubungkan kawasan logistik secara langsung ke pelabuhan," ujar Sugi.
Pembangunan jalan baru
Sementara itu, Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono menyatakan pihaknya telah menyiapkan pembangunan jalan baru yaitu New Priok Eastern Access (NPEA), yang menghubungkan secara langsung New Priok Terminal ke jalan tol pelabuhan sebagai solusi jangka panjang.
Jalan tersebut, lanjutnya, akan mendukung kelancaran pergerakan barang dari dan menuju kawasan industri, termasuk kawasan industri Cikarang, Cibitung, dan kawasan lainnya, ke Pelabuhan Tanjung Priok
Sebagai catatan, NPEA dirancang untuk menghubungkan Pelabuhan Kalibaru (New Priok) dengan Jalan Tol Cibitung–Cilincing. Kehadiran jalur ini diharapkan menjadi solusi strategis untuk mendukung konektivitas pelabuhan dan memperlancar arus logistik dari kawasan industri ke Pelabuhan Tanjung Priok.
Sejalan dengan pernyataan Arif, Sugi kembali menekankan pentingnya konektivitas dengan jalan tol eksisting untuk mempercepat solusi dalam mengurai kemacetan di Pelabuhan Tanjung Priok. Ia berharap pemerintah dan operator jalan tol segera mendorong evaluasi tarif Jalan Tol Cibitung–Cilincing menjadi lebih kompetitif, guna meningkatkan efisiensi dan kelancaran arus logistik nasional.
“Salah satu solusi untuk mengurai kemacetan di ruas tol pelabuhan adalah dengan menekan tarif Tol Cibitung–Cilincing agar lebih ekonomis, sehingga dapat menghubungkan kawasan logistik secara langsung ke pelabuhan,” tutup Sugi. (Ant/E-2)