
MENTERI Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan bahwa instrumen perlindungan produk manufaktur nasional/Non Tarifd Measures (NTMs) dalam negeri masih relatif sedikit jika dibandingkan dengan negara lain.
"NTMs Indonesia per Oktober 2025 hanya berjumlah 207 NTMs lebih sedikit dibandingkan dengan Tiongkok 1.659 NTMs, AS 4.597 NTMs, India, 740 NTMs, Thailand 661 NTMs," ucap Agus di acara Konferensi Pers 1 Tahun Kinerja Industri Kabinet Merah Putih di Kantor Kemenperin, Jakarta, Senin (20/10).
Dengan demikian, dirinya mengungkapkan kekhawatiran apabila hal ini tidak ditangani secara lebih baik secara serius, maka akan berakibat terhadap melonjaknya barang-barang impor.
"Yang pada gilirannya akan berpengaruh sektor industri manufaktur," beber dia.
Meski demikian, Agus menegaskan bahwa pihaknya yakni Kementerian Perindustrian akan terus berupaya serta membutuhkan kerja sama dengan Kementerian lain di dalam Kabinet Merah Putih agar menerbitkan NTMs lain yang pada gilirannya akan membantu industri dalam negeri.
"Tapi yang lebih penting lagi mengaitkan NTMs-NTMs tersebut dalam rangka kita melindungi tenaga kerja Indonesia dan menciptakan tenaga kerja di Indonesia," tandasnya. (H-3)