Inspirasi dari Howard Gardner, Beasiswa Multiple Intelligence Hargai Ragam Kecerdasan di Era Gen-AI dan Entrepreneurship

7 hours ago 4
Inspirasi dari Howard Gardner, Beasiswa Multiple Intelligence Hargai Ragam Kecerdasan di Era Gen-AI dan Entrepreneurship Ilustrasi(Dok ist)

BEASISWA Multiple Intelligence merupakan sebuah program inovatif yang menghargai berbagai bentuk kecerdasan dan talenta anak muda Indonesia di era transformasi digital dan kecerdasan buatan.

Program beasiswa ini berpijak pada teori Multiple Intelligences dari Howard Gardner (Harvard University). Beasiswa ini mengakui delapan bentuk kecerdasan yang berbeda Visual Spatial, Linguistic Verbal, Logical Mathematical, Bodily Kinesthetic, Musical, Interpersonal, Intrapersonal, dan Naturalistic.

Prof. Dr. Ir. Denny Bernardus, M.M., Director, Board of Executive Yayasan Ciputra Pendidikan mengatakan UC Jakarta sebagai salah satu universitas pertama di Indonesia yang resmi menerapkan konsep ini dalam pemberian beasiswa.

“Selama ini beasiswa sering hanya diberikan bagi mereka yang unggul di nilai akademik atau olahraga populer. Namun bagaimana dengan siswa yang memainkan alat musik dengan indah, meski tak pernah ikut lomba? Atau mereka yang berempati tinggi, mencipta dalam diam, dan memimpin dengan hati? Mereka pun layak dihargai,” ungkap Prof. Denny dalam acara topping off pada Rabu, 15 Oktober 2025 di UC Jakarta.

Beasiswa Multiple Intelligence dikembangkan dengan semangat co-creation yakni kolaborasi antara universitas dan mahasiswa.
Siswa SMA dan sederajat diajak untuk menunjukkan bakat unik mereka serta menjelaskan bagaimana potensi tersebut dapat berkontribusi bagi UC Jakarta dan program studi yang dipilih.

Tim panelis akan menilai kontribusi, orisinalitas, dan nilai kemanfaatan bakat peserta, kemudian menentukan bentuk dukungan beasiswa yang paling sesuai. Skemanya dapat berupa pembebasan biaya kuliah sebagian atau penuh, pendampingan akademik, hingga peluang mentoring bersama dosen dan praktisi industri.

“Kami percaya bahwa kecerdasan bukan satu dimensi. Kecerdasan itu beragam, dinamis, dan sangat manusiawi. Beasiswa ini adalah cara kami menghormati berbagai cara menjadi cerdas,” tambah Prof. Denny.

Selain program beasiswa, UC Jakarta juga menegaskan posisinya sebagai kampus masa depan berbasis entrepreneurship yang telah mengadopsi teknologi Generative AI (Gen-AI) ke dalam proses pembelajaran dan pengembangan kewirausahaan mahasiswa.

“Dengan fondasi entrepreneurship dan pemanfaatan Gen-AI, UC Jakarta ingin menumbuhkan generasi yang tidak hanya berpikir, tetapi juga merasakan, berkarya, dan memberi dampak bagi sekitarnya,” jelas Prof. Denny. (H-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |