Ini Risiko tidak Menjaga Gaya Hidup Selama Kehamilan

4 hours ago 3
Ini Risiko tidak Menjaga Gaya Hidup Selama Kehamilan Talk show: Menjaga gaya hidup sehat selama kehamilan sangat penting bagi kesehatan ibu dan janin dan dapat meminimalkan risko komplikasi.(Istimewa)

MEMPERHATIKAN Gaya hidup sehat selama kehamilan sangat penting untuk menjaga kesehatan ibu dan janin, serta membantu mencegah terjadinya diabetes dan dan hipertensi pada kehamilan. Kondisi tersebut dapat meningkatkan risko komlikasi bagi ibu dan janin, seperti preeklamsia, kelahiran caesar, dan masalah pada janin.

Menurut dr. M. Ardianto Airlangga, FICS, SpOG dari Bundamedik Healthcare System (BMHS), menjaga gaya hidup sehat seperti dengan berolahraga teratur pada saat hamil akan membuat kehamilan lebih sehat, pertumbuhan bayi yang bagus, dan ibu lebih kuat. Pun, dapat menurunkan faktor risiko komplikasi bagi ibu dan janin.

“Jangan berpikir kalau lagi hamil justru enggak olahraga, olahraga yang teratur tetap harus dilakukan. Faktor-faktor risiko seperti diabetes pada kehamilan atau hipertensi pada kehamilan itu semua akan berkurang dengan menjaga gaya hidup dan rajin berolahraga,” ujar Ardianto dalam sesi talk show bertajuk “Pregnancy: The Untold Story After the First Cry” yang digagas Supermom, Jumat (17/10).

Selain itu, lanjutnya, manfaat olahraga teratur saat masa kehamilan akan sangat mengurangi keluhan-keluhan ibu hamil, seperti cepat lelah, nyeri punggung, dan sulit tidur

“Paling sering itu nyeri pinggang atau nyeri selangkangan pada saat kehamilan, disebabkan beban bayi ditopang oleh jaringan ikat yang tidak dilatih sehingga menjadi tegang dan nyeri. Pada wanita hamil yang rajin berolahraga dari awal itu biasanya otot-ototnya lebih bisa mendukung dan bahkan mengurangi keluhan-keluhan nyer tersebut,” jelasnya.

Adapun olahraga yang tepat bagi ibu hamil adalah yang memiliki intensitas rendah (low impact) dan minim risiko benturan atau trauma. “Seperti jalan kaki, berenang, senam hamil, bersepeda statis, nge-gym,” kata Ardianto.

Kebiasaan pascamelahirkan?

Lebih lanjut, ibu hamil juga harus menjaga asupan makanan yang bergizi, baik segi nutrisi makro maupun nutrisi mikro. Menurut Ardianto, menu yang sehat, tidak monoton, dan bervariasi tidak hanya mendukung kesehatan ibu dan janin tetapi juga akan mempengaruhi kondisi pascamelahirkan.

“Masa kehamilan juga sesungguhnya melatih, loh. Jadi pas bayinya nanti lahir sudah terbiasa dengan makanan yang dimakan pada saat hamil. Kan ada GTK (gerakan tutup mulut), nah, itu dapat dilatih pada saat kehamilan sebenarnya. Malah kalau bisa sebelum hamil pun sudah melatih sehingga tidak belajar lagi,” ucapnya.

“Intinya dari itu semua adalah persiapan. Kalau persiapan secara mental dan fisik semua sudah dilakukan saya yakin kehamilan juga lancar, kok,” imbuhnya.  

Sementara itu, dr. Novia Rubianti menekankan bahwa  titik inti dari seluruh perjalanan kehamilan adalah edukasi, yaitu bagaimana ibu siap dan keluarga siap melalui edukasi. Hamil dan melahirkan, kata dia, tidak hanya perkara medis, namun melampaui itu.

“Kesiapan fisik tentu nomor satu, tapi bagaimana lain-lainnya seperti building support system. Kita juga yakin sama badan kita sendiri bahwa sehat-sehat saja atau keluarga kita baik-baik saja. Itulah sebenarnya yang paling penting,” ujar Novia.  

Pada kesempatan itu, Supermom Indonesia, salah satu jaringan komunitas ibu terbesar di Asia Tenggara, meluncurkan program untuk mendukung para ibu hamil di seluruh Indonesia. Sebanyak 20.000 paket hadiah kehamilan didistribusikan secara gratis kepada ibu hamil terpilih hingga 2026. (B-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |