ilustrasi.(MI)
EKS Kepala Kantor Komunikasi Presiden Hasan Nasbi mengkritik gaya komunikasi publik yang dilakukan oleh Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. Menurutnya, gaya komunikasi Purbaya dapat memecah belah pemerintah dan berisiko dimanfaatkan oleh golongan yang tidak menyukai pengambil keputusan.
"Kalau kita bicara dalam konteks pemerintah, sesama anggota kabinet, sesama pemerintah enggak bisa baku tikam terus-menerus di depan umum. Karena itu akan melemahkan pemerintah," kata dia seperti dikutip dari akun Youtube pribadinya, Selasa (28/10).
Hasan menambahkan, gaya 'koboi' yang ditampilkan Purbaya juga dinilai kemungkinan besar hanya akan disukai masyarakat beberapa saat. Setelahnya, publik akan jenuh dan bakal menagih apa yang diucapkan oleh Purbaya.
Karenanya, Hasan yang kini merupaka Komisaris PT Pertamina itu memeprtanyakan arah dan tujuan dari gaya komunikasi Purbaya. Menurutnya, Purbaya tak bisa terus menerus menyenangkan masyarakat dengan pernyataan koboinya di muka publik.
"Enggak tahu ya mungkin, tiba-tiba butuh hiburan. Jadi sekarang maintertain, ini publiklah, persepsi publik. Tapi lagi-lagi itu yang saya bilang. Setelah beberapa bulan nanti, yang ditagih itu bukan lagi pernyataan. Yang ditagih itu nanti pasti hasil kerjaan," kata Hasan.
"Itu mungkin hari ini kita melihatnya jadi hiburan, enggak apa-apa sementara. Tapi kalau lama-kelamaan orang akan melihat ini sebagai ketidak-solidan pemerintah. Padahal soliditas pemerintah itu penting sekali," lanjutnya. (Mir/P-3)


















































