Ini 3 Pameran Menarik yang Bakal Berlangsung di Musem MACAN

1 week ago 8
Ini 3 Pameran Menarik yang Bakal Berlangsung di Musem MACAN salah satu koleksi pameran(Dok: Museum MACAN)

MUSEUM Seni Modern dan Kontemporer di Nusantara (Museum MACAN) mengumumkan rangkaian pameran yang bakal terselenggara sepanjang 2025. Bakal ada tiga pameran dengan presentasi menarik yang menyoroti inovasi artistik kontemporer dan refleksi sejarah, mendorong batas-batas seni masa kini.

Pameran koleksi museum akan dibuka dengan Pointing to the Synchronous Windows (bulan Mei). Di akhir bulan yang sama, Kei Imazu, perupa Jepang yang berbasis di Bandung, akan menampilkan proyek solo yang memadukan teknik tradisional dan teknologi digital. Menutup akhir tahun, Your curious journey, sebuah presentasi besar oleh perupa Islandia-Denmark, Olafur Eliasson akan hadir di Jakarta.

“Kami dengan bangga mempersembahkan program pameran 2025 di Museum MACAN. Tahun ini akan menghadirkan presentasi koleksi museum yang dirancang dengan rekontekstualisasi dari koleksi yang telah dikenal oleh publik, debut dari eksplorasi Kei Imazu yang mendalam akan narasi kolonial dan ekologi Indonesia, serta instalasi imersif Olafur Eliasson yang menyoroti isu-isu sosial dan lingkungan yang krusial," kata Direktur Museum MACAN, Venus Lau, dalam keterangan pers yang diterima, Jumat (7/3).
 
Melihat lebih jauh gambaran ketiga pameran tersebut, ini rangkumannya;

1. Pointing to the Synchronous Windows

Pameran ini bakal menampilkan karya-karya terpilih dari koleksi Museum MACAN yang menjelajahihubungan dinamis antara tubuh dan ruang, menantang anggapan bahwa keterhubungan keduanya adalah netral. Dengan mendiskusikan tema-tema ini, pameran koleksi ini menyoroti bagaimana perupa menavigasi dan mempersoalkan bagaimana tubuh berinteraksi dengan dan membentuk lingkungannya.

Pameran ini akan menyajikan beberapa karya perupa Indonesia dan mancanegara seperti Ed Ruscha, Josef Albers, Affandi, Ay Tjoe Christine, Kazuo Shiraga, Mark Grotjahn, Julian Opie, Pinaree Sanpitak, A.D. Pirous, Yayoi Kusama, Lee Bul, Sudjana Kerton, Ahmad Sadali, Lee Man Fong, dan lain-lain. Pameran bakal berlangsung mulai 10 Mei - 5 Oktober 2025.

2. Kei Imazu : The Sea is Barely Wrinkled (Laut Nyaris Tak Beriak)

Pameran Kei Imazu yang mengambil tajuk The Sea is Barely Wrinkled (Laut Nyaris Tak Beriak), bakal mengajak pengunjung menyusuri ‘peta waktu’ yang menghubungkan masa lalu kolonial Indonesia, tantangan ekologis masa kini, dan mitologi lokal. Terinspirasi dari tragedi tenggelamnya kapal Batavia pada 1628, pameran ini menyoroti warisan kolonial yang masih berlangsung serta isu-isu lingkungan yang mendesak di Jakarta.

Pameran ini juga menampilkan figur mitologis Indonesia seperti Dewi Sri dan Nyai Roro Kidul sebagai narasi tandingan terhadap paradigma kolonial yang antroposentris. Melalui pameran ini, Imazu mengaburkan batas antara sejarah, mitos, dan fiksi, mengajak kita merenungkan keterhubungan manusia dengan sejarah berlapis, alam, dan waktu. Pameran ini bakal berlangsung mulai 24 Mei - 5 Oktober 2025.

3. Your curious journey 

Your curious journey adalah pameran keliling yang menghadirkan beragam karya seni lintas media, menampilkan tema-tema utama dalam praktik Olafur Eliasson (perupa Islandia-Denmark) selama tiga dekade eksplorasi artistiknya, karya-karya Eliasson terus mempertanyakan persepsi, mendefinisikan ulang pengalaman spasial, dan menanggapi tantangan lingkungan.

Pameran ini mengundang audiens untuk terlibat dalam eksplorasi Eliasson mengenai kesadaran sensori dan ekologis, menawarkan kesempatan unik untuk merasakan dampak visioner dari karyanya yang mendalam dan menggugah pemikiran. 

Di Museum MACAN, pameran ini juga akan menampilkan karya dari koleksi museum, menambahkan elemen yang berbeda dari presentasi di institusi internasional lainnya. Eliasson dikenal dengan karya-karya lintas disiplin dan telah berpameran di museum-museum internasional dan ruang publik ternama di seluruh dunia sejak 1997. Sebagai bagian dari tur Asia Pasifik, Your curious journey telah dipresentasikan di Singapore Art Museum, Auckland Art Gallery Toi o Tamaki, dan Taipei Fine Arts Museum, sebelum akhirnya tiba di Museum MACAN Jakarta. Pameran ini bakal berlangsung pada November 2025.(M-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |