
INGGRIS menjadi negara pertama pemberi lampu hijau untuk penggunaan suntikan pencegah HIV pertama di dunia. Injeksi ini diklaim mampu mencegah penularan virus hampir 100%. Disebut juga sebagai terobosan besar dalam upaya mengakhiri penyebaran HIV secara global.
Suntikan bernama cabotegravir atau CAB-LA akan segera tersedia di klinik kesehatan seksual di Inggris dan Wales dalam beberapa bulan mendatang, setelah disetujui National Institute for Health and Care Excellence (NICE).
Suntikan ini memiliki ektivitas tinggi dan pemberian dosis hanya sekali setiap dua bulan. Teknologi ini dianggap mampu mengubah arah pencegahan HIV secara signifikan.
Menurut NHS (Layanan Kesehatan Nasional Inggris), langkah ini menjadi bagian penting dari target besar. Dalam menjadikan Inggris sebagai negara pertama di dunia yang menghapus penularan HIV pada 2030.
Berbeda dari terapi pencegahan HIV yang telah ada, PrEP (pre-exposure prophylaxis) dalam bentuk tablet harian. Cabotegravir bekerja dengan cara menghambat enzim yang dibutuhkan virus untuk berkembang biak di dalam tubuh. Dengan demikian, jika seseorang terpapar, virus tidak dapat memperbanyak diri dan akhirnya gagal menginfeksi.
Suntikan ini juga menawarkan solusi bagi sekitar 1.000 orang setiap tahun yang tidak bisa menggunakan PrEP oral. Karena alasan medis, kesulitan menelan obat, atau kondisi hidup yang tidak stabil.
“HIV masih menjadi tantangan besar bagi kesehatan masyarakat, tetapi kini kita memiliki alat yang kuat untuk mencegah infeksi baru,” ujar Helen Knight, Direktur Evaluasi Obat di NICE.
Hal senada disampaikan Dr. Michael Brady, Penasihat Nasional Kesehatan LGBT+ NHS Inggris. Menurutnya, suntikan dengan efek jangka panjang ini merupakan tambahan penting dalam strategi pencegahan HIV. Terutama bagi kelompok yang berisiko tinggi.
Kemudian, menurut Menteri Kesehatan Inggris, Wes Streeting, persetujuan cabotegravir merupakan langkah untuk “mengubah permainan”. Ia mengatakan, “Bagi mereka yang rentan dan tidak dapat menggunakan metode pencegahan lain, suntikan ini membawa harapan baru. Inggris kini selangkah lebih dekat menuju akhir penularan HIV.”
Data dari UK Health Security Agency menunjukkan lebih dari 111.000 orang mengakses PrEP di klinik kesehatan seksual sepanjang tahun 2024. Angka ini meningkat 7% dari tahun sebelumnya.
Selain peluncuran cabotegravir, pemerintah Inggris juga memperluas program tes HIV di rumah sakit. Sebanyak 89 rumah sakit kini melakukan skrining bagi semua pasien di wilayah dengan tingkat prevalensi tinggi. Dengan harapan menemukan hampir 1.900 kasus baru setiap tahun.
Organisasi amal seperti Terrence Higgins Trust menyambut suntikan baru ini sebagai langkah penting untuk mengatasi ketimpangan akses kesehatan. “PrEP suntikan ini akan menjadi terobosan besar bagi penanganan HIV. Efektif, inklusif, dan mampu menjangkau mereka yang belum terlayani,” ujar CEO-nya, Richard Angell.
Cabotegravir diproduksi oleh ViiV Healthcare, bagian dari perusahaan farmasi GSK, di fasilitasnya yang berlokasi di County Durham. Menurut Julie Guest, manajer umum ViiV Healthcare UK, “Sebagai satu-satunya PrEP suntikan jangka panjang di Inggris, cabotegravir menawarkan alternatif baru bagi masyarakat untuk tetap terlindungi.” (Daily Mail/Z-2)