Industri Pertahanan Lokal yang Siap untuk Pasar Internasional

22 hours ago 7
Industri Pertahanan Lokal yang Siap untuk Pasar Internasional P6 ATAV(MI/R M Zen)

PAMERAN pertahanan terbesar di Indonesia yakni Indo Exhibition di Expo Kemayoran digelar mulai Rabu (11/6) hingga Sabtu (14/6). PT Sentra Surya Ekajaya (SSE) menampilkan kendaraan tempur taktis yang telah teruji dan siap ekspor. Di antaranya, P6 ATAV (All Terrain Assault Vehicle) variant 3 yang sudah lengkap dengan Armor Balistic STANAG 4569 Level 1, Remote Control Weapon Station, dan Gunshot Detection System. Kendaraan taktis ringan itu juga telah digunakan oleh pasukan khusus TNI-AD, TNI-AL, dan TNI-AU.

General Manager SSE David Hartawan menyatakan, P6 ATAV termasuk kendaraan yang paling banyak diminati oleh TNI karena kemampuan tempur dan kandungan material tahan peluru kendaraan tersebut telah mengikuti standar NATO. Namun, tetap bisa terus di-upgrade sesuai kebutuhan.

"Kita boleh berbangga, walaupun ada komponen dari luar, namun kendaraan militer ini tetap dikembangkan di dalam negeri, teknisi dalam negeri dan perawatan juga bisa dilakukan di dalam negeri," ungkap David di lokasi Pameran Indo Defence di JI Expo Kemayoran, Jakarta. Jakarta, Kamis (12/6).

Selain itu, ada produk yang baru pertama ditampilkan yaitu kendaraan konsep P8 Light Tank. 

"Dengan program Litbang Mandiri, P8 dikembangkan bersama dengan Pusat Kesenjataan Kavaleri (Pussenkav) dengan mendengarkan saran serta masukan dari para pengguna yang mengoperasikan secara langsung kendaraan yang dibutuhkan di suatu medan." ujar David menambahkan.

Kendaraan konsep P8 Light Tank ini merupakan tank ringan multi sistem dengan konfigurasi 3 personil yang bertugas sebagai Driver, Commander, dan Gunner. Tank juga menggunakan sistem Diesel to Electric Transmission (Hybrid System) yang menampilkan kendaraan ini berjalan tanpa menyalakan engine dalam kurun waktu tertentu. Kemampuan ini dapat memudahkan pengguna untuk menjalankan silent operation juga didukung dengan RubberTrack (trek karet) yang digunakan sehingga tidak akan merusak jalan dan tidak menimbulkan suara bising (noise). Kendaraan ini juga dilengkapi dengan sistem kesenjataan yaitu Remote Control Weapon station kaliber 30-40 mm. Proteksi ketahanan peluru STANAG 4569 level 2-4. Dan berbagai sistem perlindungan seperti Laser warning System, Gunshot Detection System, Radar system dll.

Tak hanya itu, SSE juga menampilkan kendaraan intai yaitu P2 KM Recon kendaraan dengan kemampuan manuver dan sistem teknologi yang dapat digunakan dalam misi pengintaian. Kendaraan ini dapat mengangkut hingga 6 personil dan juga dapat dipasangkan berbagai sistem kesenjataan.

Di samping itu, SSE juga menampilkan produk hasil kerjasama SSE dengan industri pertahanan Perancis yaitu Texellis. Proses kolaborasi dalam menciptakan kendaraan angkut personil dengan tenaga yang besar lengkap dengan teknologi dan sistem yang memudahkan pengguna dalam mengoperasikan kendaraan dengan dimensi yang panjang dan lebar. Kendaraan yang dinamai P2 Tiger APC ini dilengkapi dengan berbagai sistem kesenjataan seperti yang ditampilkan saat ini yaitu Remote Control Weapon Station dengan kaliber turret 20 mm. Sedangkan untuk meningkatkan survivabilitas P2 Tiger, telah dilakukan pengembangan sistem anti-drone Turret melalui kerjasama dengan KNDS (France).

"Dengan penampilan 4 kendaraan ini di Indo Defence, kami berkomitmen untuk siap melangkah dan meluaskan jangkauan kami ke pasar Asia Tenggara. Dengan berkolaborasi dan kerja sama dengan industri pertahanan lokal negara terkait kami siap untuk memproduksi kendaraan-kendaraan unggulan kami," ujar David.

Kerjasama dengan BRIN

Pada saat yang sama, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan PT. Sentrasurya Ekajaya (SSE) hari ini melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Optimasi Kinerja Kendaraan Tank Ringan. Yang merupakan tindak lanjut dari Nota Kesepahaman antara SSE dan BRIN yang didelegasikan kepada Deputi Pemanfaatan Riset dan Inovasi yang telah ditandatangani pada acara Temu Bisnis Industri Strategis pada tanggal 21 April 2024.

Acara penandatanganan Perjanjian Kerja Sama ini dilakukan di Hall D-072 A Booth SSE di Pameran Indo Defence di JI Expo Kemayoran, Jakarta, Kamis (12/6). Perjanjian Kerja Sama ini ditandatangani oleh Kepala Pusat Riset Teknologi Transportasi, Aam Muharam dan Direktur PT Sentrasurya Ekajaya, Eka Suryajaya. Kerja sama ini mencakup berbagai kegiatan riset dan pengembangan sistem penggerak dan pengujian karakterisasi material kendaraan tank ringan. 

Kegiatan ini merupakan bentuk implementasi dari program Co-Development yang dikembangkan di Organisasi Riset Energi dan Manufaktur BRIN guna meningkatkan hilirisasi dengan mendorong aktivitas riset di Pusat Riset Teknologi Transportasi terkoneksi langsung dengan mitra industri dalam hal ini PT Sentrasurya Ekajaya. Tujuan dari kerjasama ini adalah untuk mengoptimasi kinerja kendaraan tank ringan agar siap untuk melakukan tahap selanjutnya yaitu proses sertifikasi. Kerja sama ini merupakan langkah penting dalam mendukung inovasi teknologi khususnya untuk meningkatkan kemampuan kendaraan tank ringan yang akan mendukung industri pertahanan di Indonesia. (M-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |