
PEMERINTAH Kota Bandung (Pemkot) Bandung Jawa Barat (Jabar) mengapresiasi langkah strategis PT Bio Farma yang melindungi para petugas kebersihan melalui program vaksinasi tetanus gratis. Sebanyak 200 tenaga kebersihan dari UPTD Pengelolaan Sampah Kota Bandung menerima vaksinasi di Kantor Pusat Bio Farma Bandung, Kamis (12/6).
Kegiatan dibuka dengan penyuntikan vaksin secara simbolis kepada beberapa perwakilan petugas kebersihan dan dilanjutkan dengan vaksinasi massal dalam dua sesi.
"Kami menyambut baik kolaborasi ini, karena vaksinasi tetanus bagi petugas kebersihan merupakan salah satu langkah preventif untuk meningkatkan perlindungan kesehatan terhadap para petugas kebersihan yang merupakan garda terdepan dalam menjaga kebersihan Kota Bandung," ungkap Wali Kota Bandung Muhammad Farhan.
Menurut Farhan, petugas kebersihan merupakan kelompok pekerja rentan yang setiap hari bersinggungan langsung dengan limbah padat, tanah, serta benda tajam atau berkarat yang berisiko tinggi menjadi sumber paparan bakteri clostridium tetani. Jika tidak dicegah, infeksi tetanus dapat menyebabkan komplikasi serius hingga kematian.
Vice President TJSL, HSE, Aset, dan Umum Bio Farma, Tjut Vina Irviyanti, menyatakan kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen perseroan dalam mendukung kesehatan masyarakat melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
"Kami berkomitmen menghadirkan solusi preventif bagi kelompok pekerja yang rentan. Melalui vaksinasi ini, kami ingin membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya perlindungan kesehatan sebagai bagian dari upaya menciptakan lingkungan kerja yang aman dan berkelanjutan," ungkap Tjut Vina.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung, Dudy Prayudi mengakui bahwa petugas kebersihan kerap bekerja dalam kondisi yang berisiko tinggi. Vaksinasi ini bukan hanya bentuk kepedulian, tapi juga langkah mitigasi kesehatan yang nyata.
"Tentu kami sangat mendukung inisiatif Bio Farma yang membantu melindungi petugas melalui vaksinasi tetanus," ucap Dudy.
Menurut data WHO (2020), Indonesia mencatat lebih dari 2.700 kematian akibat tetanus, dengan angka kematian 1,13 per 100.000 penduduk. Fakta ini menempatkan Indonesia di peringkat ke-22 dunia untuk jumlah kematian akibat tetanus, sebuah indikator penting bahwa upaya preventif seperti vaksinasi tetap sangat relevan.
Inisiatif ini juga selaras dengan Asta Cita Presiden Prabowo yang menekankan peningkatan kualitas sumber daya manusia dan perlindungan tenaga kerja rentan.
Bio Farma juga menegaskan kembali perannya sebagai BUMN yang aktif tidak hanya dalam penyediaan produk kesehatan, tetapi juga dalam menghadirkan dampak nyata bagi masyarakat dan mendukung pembangunan berkelanjutan melalui program-program sosial yang terukur. (E-2)