3 hours ago
2
Timnas U-17 Indonesia kalahkan India( ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/YU)
LAGA Indonesia vs Brasil akan menjadi ujian terbesar bagi Timnas Indonesia U-17 di Piala Dunia 2025. Pelatih Timnas Indonesia U-17, Nova Arianto menyadari tantangan berat yang menanti, namun menegaskan anak asuhnya tak akan gentar.
“Jadi bagian yang sangat penting karena masalah mental dan psikologi lebih saya fokuskan, sekali lagi ini event yang sangat besar dan kita tahu kita berhadapan dengan Brasil tapi situasinya secara mental saya minta cukup kuat dan saya harapkan bisa maksimal lawan Brazil,” ujarnya kepada wartawan.
Nova menilai kekuatan tim lawan sudah dipetakan dengan baik. “Kita sudah melihat tiga video dari lawan-lawan kita, termasuk dari Honduras, Brazil dan Zambia termasuk Zambia yang akan menjadi lawan pertama kita karena sekali lagi kita fokus pada pemain bagaimana kita mendapatkan poin di pertandingan pertama,” ucapnya.
Ia menekankan pentingnya menjaga fokus dan konsistensi di setiap laga. Nova juga memberi contoh bahwa segala kemungkinan bisa terjadi di sepak bola, termasuk menghadapi tim sekuat Brasil.
“Ya itu pas sekali, sekali lagi saya lihat ya Jepang lawan Brasil dan Jepang bisa mengalahkan Brazil jadi saya sampaikan ke pemain ya selama pertandingan itu belum berakhir ya semua masih bisa terjadi,” katanya.
Selain aspek teknis, Nova menyoroti pentingnya mentalitas dan disiplin di level tertinggi. “Saya minta secara mental, secara psikologis pemain harus lebih siap karena Brasil ok di senior, tapi di level-level usia yang 17 yang saya pikir sama ya, yang penting masalah mental, fisik, dan disiplin.”
Ia menambahkan, ekspektasi tinggi publik tidak boleh menjadi beban bagi para pemain muda. Garuda Muda diharapkan menjadikan laga melawan Brasil bukan sebagai tekanan, melainkan momentum pembuktian diri di pentas dunia.
“Saya tahu, tekanan semakin tinggi dengan kemarin timnas kita gagal, dan kita (U-17) berhasil masuk ke Piala Dunia, harapannya pemain bisa lebih enjoy dan menikmati pertandingan karena sekali lagi Piala Dunia menjadi event yang paling besar di usia kelompok mereka.” (H-4)
