Peserta pelatihan kerja melakukan pengelasan (welding) dalam air di Pusat Pelatihan Kerja Khusus Pengembangan Las (PPKKPL), Jakarta, Jumat (9/5/2025).(Antara/Muhammad Adimaja)
MENJELANG Hari Sumpah Pemuda ke-97 pada 28 Oktober 2025, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menawarkan peluang besar bagi pemuda Indonesia. Dengan anggaran Rp8 triliun, program ini menargetkan penempatan 500 ribu tenaga kerja terampil pemuda di sektor pengelasan (welder) dan perhotelan (hospitality) ke negara mitra seperti Timur Tengah, Eropa, serta Asia.
Inisiatif ini bagian dari Asta Cita, khususnya pilar ketiga peningkatan lapangan kerja berkualitas, sejalan tema Hari Sumpah Pemuda 2025: Pemuda Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu.
Pada Sidang Kabinet Paripurna 20 Oktober 2025 di Istana Negara, Prabowo menginstruksikan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) mempersiapkan 500 ribu pemuda terampil ke pasar kerja internasional. "Negara mitra butuh welder dan pekerja hospitality Indonesia yang andal. Kita alokasikan Rp8 triliun untuk pelatihan dan penempatan, agar pemuda kita bawa devisa besar," ujar Prabowo.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan, Rabu (22/10) program itu dikoordinasikan Menteri P2MI Mukhtarudin bersama Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker). Target penempatan 2025 mencapai 425 ribu WNI dengan fokus pemuda usia 18-30 tahun dari daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal).
Program fokus wielder untuk industri konstruksi migas di Timur Tengah (Saudi Arabia, UAE) dan Eropa (Jerman, Belanda). Sementara hospitality seperti pelayan, koki, dan housekeeping untuk hotel bintang 5 di Asia Tenggara (Singapura, Malaysia) dan Eropa.
Gaji dijanjikan 3-5 kali lipat domestik atau sekitar Rp20 juta-50 juta/bulan plus pengalaman global. Dengan demikian, pemuda tak hanya dapat penghasilan, tetapi juga remitansi dorong ekonomi keluarga dan nasional. (Ant/I-2)


















































