4 hours ago
3
Ganda putri Leany Ratri/Khalimatus Sadiyah beraksi.(MI/Widjajadi)
INDONESIA berhasil menempatkan empat nomor final Polytron Indonesia Para Badminton International (PIPBI) 2025 yang akan digelar di GOR Indoor Manahan pada Minggu (2/11), satu di antaranya tercipta all Indonesian final, untuk ganda campuran SL 3 - SU 5.
Perebutan tiket final PIPBI 2025 memang dipastikan bergulir sengit dan penuh kejutan. Sebab selain berebut medali emas, mereka ini berupaya meraih poin untuk menaikkan peringkat dunia lewat turnamen berstatus Grade 2 Level 1, yang didukung Bhakti Olahraga Djarum Foundation itu
Pantauan Media Indonesia di GOR Indoor Manahan Solo, dari lolosnya empat nomor di final, Tim Indonesia, dipastikan meraih emas lewat all Indonesian final ganda campuran SL 3 - SU 5, dan juga tunggal putri SL 4 dan ganda putri SL 3 - SU 5.
All Indonesian final terjadi di nomor ganda campuran SL 3 - SU 5 yang mempertemukan Fredy Setiawan/KhalimatusSadiyah dan Hikmat Ramdani/Leani Ratri Oktila. Kedua pasangan itu meraih tiket final usai menjalani pertarungan alot melalui drama rubber set melawan wakil dari India.
Fredy Setiawan/Khalimatus Sadiyah sebagai peringkat 1 dunia (per 28 Oktober 2025) mampu mempecundangi Pramod Bhagat/Manisha Ramadass 21-18, 13-21, 22-20.
Sedang Hikmat Ramdani/Leani Ratri Oktila yang merupakan unggulan ketiga sukses mengandaskan Kumar Nitesh/Thulasimathi Murugesan 19-21, 21-12, 21-16.
Usai bertanding, Fredy mengakui laga semifinal kali ini penuh dinamika dan sempat membuatnya kesulitan menjaga fokus akibat banyak melakukan kesalahan sendiri.
PENGALAMAN DAN KOMUNIKASI
Tetapi, berkat pengalaman dan komunikasi bagus dengan Khalimatus menjadi kunci kebangkitan mereka, terutama di gim penentuan ketika berhasil membalikkan keadaan.
"Di gim kedua kami sempat tertinggal jauh karena banyak melakukan kesalahan sendiri. Dan di gim ketiga kami coba perbaiki komunikasi dan fokus untuk mendapatkan poin satu demi satu. Akhirnya kemenangan kami raih dari pasangan India yang memang sangat kuat," tegas Fredy .
Dia optimistis laga all Indonesian final yang mempertemukan kembali dengan kompatriotnyq, Hikmat Ramdani/Leani Ratri Oktila, akan berlangsung sengit.
Pada kejuaraan sebelumnya mereka menelan kekalahan dan menjadi runner-up, pertandingan final tahun ini dipastikan berlangsung ketat karena kedua pasangan sudah saling mengenal karakter permainan masing-masing.
Sementara itu final di sejumlah nonor lain, seperti Tunggal Putra WH 1, unggulan pertama asal Malaysia, Muhammad Ikhwan Ramli melenggang usai tampil dominan dan menang straight game 21–11, 21-9 atas perwakilan China Taipei, Yu-Yu Ong.
“Pertandingan semifinal tadi agak sulit karena anginnya berubah-ubah. Di awal pertandingan saya agak susah mengatur arah pukulan, tapi di gim kedua mulai menyesuaikan, dan permainan jadi lebih nyaman. Untungnya pengalaman dari beberapa turnamen luar negeri membantu saya cepat beradaptasi,” ujar Ramli.
Di final, peringkat 1 dunia tunggal putra WH 1 (per 28 Oktober 2025) ini dipastikan akan bertemu unggulan ketiga, Shashank Kumar yang disemifinal menghentikan perlawanan hebat wakil Thailand lewat pertarungan rubber game 21-9, 16-21, 23-21.
Pada kategori tunggal putri SU 5, peringkat 1 dunia (per tanggal 28 Oktober 2025) asal India, Manisha Ramadass, memastikan langkahnya ke partai usai menundukkan wakil Denmark, Cathrine Rosengren, dengan skor meyakinkan 21-19, 21-9.
BERTEMU REKAN SENEGARA
Pada partai final (2/11), Manisha akan berhadapan dengan rekan senegaranya, Thulasimathi Murugesan, yang lebih dulu menyingkirkan pemain asal Prancis, Maud Lefort, dengan skor 21-16, 21-5.
"Besok akan jadi pertandingan yang sulit karena Thulasimathi adalah salah satu pemain terbaik dan lawan berat bagi saya. Tidak akan mudah, tapi saya ingin bermain dengan semangat dan energi terbaik agar dapat mengalahkannya," ujarnya menambahkan.
India yang pada PIPBI 2025 menjadi rival terberat tuan rumah berhasil memastikan langkah ke partai final di 10 nomor yang salah satunya ialah all Indian final yakni Tunggal Putri SU 5. (E-2)
