Indonesia Dorong Langkah Nyata ASEAN Atasi Krisis Kawasan

1 week ago 18
Indonesia Dorong Langkah Nyata ASEAN Atasi Krisis Kawasan Presiden Prabowo (tengah).(MGN)

PRESIDEN Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia untuk mendorong langkah-langkah nyata ASEAN dalam menyelesaikan berbagai krisis di kawasan, termasuk situasi di Myanmar.

Hal itu disampaikan dalam pernyataannya pada sesi retret Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-47 ASEAN di Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC), Malaysia, Minggu, (26/10).

"Krisis di sekitar kita terus menguji tekad kita, di kawasan kita, dan di antara sahabat-sahabat kita. Situasi di Myanmar masih menjadi keprihatinan yang mendalam. Kami mencermati perkembangan terkini, termasuk rencana penyelenggaraan pemilu pada Desember 2025," kata Prabowo.

Dalam proses politik tersebut, dia mendorong ASEAN untuk memastikan prinsip-prinsip demokrasi dan transparansi dijunjung tinggi di Myanmar. Kepala Negara juga menyarankan agar ASEAN mempertimbangkan pengiriman tim pengamat untuk membantu menjamin akuntabilitas dalam pelaksanaan pemilu mendatang.

"Utusan Khusus Ketua ASEAN dapat terus melibatkan semua pemangku kepentingan terkait, dan pada waktu yang tepat, ASEAN dapat mempertimbangkan untuk mengirimkan tim pengamat guna membantu memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam proses demokrasi," tuturnya.

Pada kesempatan tersebut, Prabowo turut menyoroti implementasi konsensus lima poin yang terbatas meski telah disepakati hampir 5 tahun lalu. Menjelang pemilu di Myanmar, Prabowo pun menekankan pentingnya agar konsensus lima poin tetap menjadi acuan utama dalam upaya perdamaian dan stabilitas di Myanmar.

"Kita harus terus menyerukan gencatan senjata untuk menciptakan ruang yang diperlukan bagi dialog yang bermakna. Indonesia siap mendukung Ketua ASEAN dalam melibatkan semua pihak menuju proses yang benar-benar inklusif," jelasnya.

Selain isu Myanmar, Kepala Negara juga menyampaikan keprihatinan atas meningkatnya ketegangan antara Thailand dan Kamboja. Menurutnya, perbedaan yang tidak segera diredakan dapat mengganggu dan berisiko terhadap perdamaian di kawasan ASEAN.

"Saya mengapresiasi kepemimpinan Perdana Menteri Anwar dalam memfasilitasi dialog dan gencatan senjata. Kami mendesak kedua belah pihak untuk menyelesaikan perbedaan mereka dengan semangat ASEAN, sebagai satu keluarga," pungkasnya. (Mir/P-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |