
MARAKNYA pemberitaan takaran Minyakita yang dicurangi hingga palsu yang menghebohkan di kalangan masyarakat berimbas terhadap penjualan minyak goreng bersubsidi itu.
Hal ini tentunya dikeluhkan pedagang di Pasar Pagi Kota Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung (Babel).
Andre, salah satu pedagang bahan pokok di Pasar Pagi Kota Pangkalpinang, mengatakan sejak berita Minyakita heboh, penjualan minyak goreng tersebut pun turut terpengaruh.
"Sejak kasus minyak goreng itu heboh, imbahnya ke penjualan kami," kata Andre, Rabu (12/3).
Jika pun ada yang membeli Minyakita, diakuinya pembeli selalu bertanya dan mencurigai kesesuaian takaran dengan ketentuan ukuran yang tertera dalam kemasan.
"Kami timbang untuk memastikan bahwa Minyakita yang kami jual benar-benar 1 liter," ujarnya.
"Memang ada yang tetap membeli, tapi kebanyakan mereka pilih minyak goreng merek lain, ketimbang Minyakita," ungkapnya.
Menurutnya, Minyakita yang dijual tersebut berasal dari produsen di Kabupaten Belitung Timur. "Minyakita ini produksi di Beltim bukan di Pulau Jawa," terangnya.
Ia membenarkan harga jual Minyakita di Pasar Pagi Pangkalpinang di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp15.700 per liter. "Ambilnya per dus sudah Rp190 ribuan, makanya kami jual Rp17.000 per liter," imbuhnya.
Ia menambahkan pascaviral dan hebohnya Minyakita dijual tidak sesuai takaran ini, penjualan Minyakita di tokonya menurun drastis. (RF/E-4)