Ilmuwan Temukan Cara Baru Ukur Stres Lewat Suhu Hidung, Bisa Dipakai pada Manusia dan Hewan

4 hours ago 2
Ilmuwan Temukan Cara Baru Ukur Stres Lewat Suhu Hidung, Bisa Dipakai pada Manusia dan Hewan Peneliti dari University of Sussex menemukan penurunan suhu hidung dapat menjadi indikator stres. (BBC)

PENELITI dari University of Sussex, Inggris, menemukan cara baru untuk mengukur tingkat stres manusia dengan menggunakan kamera termal yang mendeteksi perubahan suhu di wajah, terutama pada hidung. Hasil riset menunjukkan saat seseorang mengalami stres, aliran darah di wajah berubah dan suhu hidung turun beberapa derajat.

Metode ini diuji dalam sebuah eksperimen yang dirancang untuk menimbulkan stres sosial. Partisipan diminta menyampaikan pidato lima menit tanpa persiapan di depan tiga orang asing, kemudian menghitung mundur dari angka 2023 dengan selang 17. Sepanjang tes, wajah peserta direkam oleh kamera termal untuk memantau perubahan suhu.

Penelitian ini menunjukkan hidung para peserta menurun suhunya antara 3 hingga 6 derajat Celsius selama momen stres. Setelah tes selesai, suhu hidung kembali normal dalam beberapa menit.

“Bahkan orang yang sudah terbiasa dengan situasi penuh tekanan tetap menunjukkan perubahan biologis dalam aliran darah. Ini menunjukkan penurunan suhu hidung merupakan indikator yang kuat dari kondisi stres,” ujar Prof Gillian Forrester, peneliti utama studi tersebut.

Waktu Pemulihan Suhu

Forrester menjelaskan lama waktu pemulihan suhu hidung dapat menjadi ukuran objektif kemampuan seseorang mengelola stres. “Jika pemulihan berlangsung terlalu lama, hal itu bisa menjadi penanda risiko gangguan kecemasan atau depresi,” tambahnya.

Karena metode ini non-invasif dan hanya mengandalkan respons fisiologis, teknologi ini juga berpotensi digunakan untuk memantau stres pada bayi atau orang yang kesulitan berkomunikasi.

Kamera Termal

Menariknya, pendekatan ini juga diterapkan pada primata besar seperti simpanse dan gorila di pusat penyelamatan hewan. Kamera termal membantu ilmuwan menilai tingkat stres dan kesejahteraan hewan tanpa gangguan langsung. Hasil awal menunjukkan menayangkan video bayi simpanse dapat menenangkan simpanse dewasa, terlihat dari meningkatnya suhu hidung mereka.

“Kami telah mempelajari primata selama lebih dari 100 tahun untuk memahami manusia,” ujar Marianne Paisley, peneliti kesejahteraan primata dari University of Sussex. “Kini, dengan memahami kesehatan mental manusia, kita bisa mengembalikan manfaat itu kepada mereka.”

Temuan ini akan dipresentasikan dalam acara New Scientist Live di London pada 18 Oktober, dan diharapkan membuka jalan bagi metode pemantauan stres yang lebih akurat. (BBC/Z-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |