IHSG Naik, Purbaya Sebut Minat Investor Mulai Pulih

5 hours ago 1
IHSG Naik, Purbaya Sebut Minat Investor Mulai Pulih Ilustrasi: Pengunjung melintas di depan layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta.(MI/Susanto)

MENTERI Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan persepsi negatif terhadap pasar keuangan Indonesia semakin menurun. Hal ini tercermin dari penguatan indeks harga saham gabungan (IHSG) sebesar 16,6% sejak awal tahun hingga 10 Oktober 2025.

Sinyal positif juga terlihat pada imbal hasil (yield) Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun yang turun 88 basis poin (BPS), menandakan biaya pendanaan pemerintah menjadi lebih rendah. 

"Ini menunjukkan persepsi risiko terhadap Indonesia menurun dan mencerminkan efektivitas bauran kebijakan kita dalam menjaga stabilitas serta daya tarik pasar surat utang domestik," ujar Purbaya dalam konferensi pers APBN Kinerja dan Fakta (KiTa) di Jakarta, Selasa (14/10).

Ia menerangkan spread SBN terhadap US Treasury terus menyempit, mencerminkan risiko kurs dan risiko negara yang terkelola. Yield SBN 10 tahun turun dari 6,97% menjadi 6,09% sejak awal tahun. Sementara spread yield SBN dalam dolar AS tetap stabil di bawah 100 BPS. 

Menurutnya, turunnya yield SBN membuat biaya pendanaan lebih murah, sekaligus meningkatkan kepercayaan investor domestik maupun asing terhadap prospek ekonomi Indonesia.

"Ini juga menggambarkan kepercayaan investor asing dan domestik terhadap masa depan ekonomi kita yang dianggap stabil, dan mungkin ke depannya akan lebih bagus lagi prospeknya," kata Menkeu.

Ia menambahkan, meskipun terjadi net outflow sebesar Rp158,6 triliun, terutama dari Surat Ritel Bank Indonesia (SRBI) sebagai bagian dari strategi perekonomian, pasar SBN masih mencatat net inflow sebesar Rp26,7 triliun. 

"Minat beli investor global membaik. Negatifnya capital flow semakin kecil, dan perbaikan ini terlihat signifikan hingga 10 Oktober," jelas Purbaya.

Selain itu, kepercayaan investor tecermin dari aktivitas ekspor-impor yang tetap solid di tengah gejolak global. Surplus perdagangan kumulatif mencapai US$32,3 miliar, meningkat hampir 46% dibandingkan tahun lalu. 

Pertumbuhan ini, kata Purbaya, didorong oleh ekspor sektor gas, hilirisasi logam, dan pertanian yang naik 9,1% (yoy). Secara keseluruhan, kinerja ekspor naik 7,7%, sementara impor tumbuh moderat 2,8%, menunjukkan permintaan domestik masih terjaga.

Dengan kebijakan fiskal yang pro-growth dan stabilitas pasar yang terjaga, Purbaya optimistis investor asing akan semakin percaya dan masuk ke Indonesia secara net positif. (Ins/E-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |