
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, pada pekan lalu atau periode 24-28 Februari 2025, terjadi penurunan sebesar 7,83% menjadi 6.270,597 dari level sebelumnya 6.803,001. Investor asing ramai-ramai melakukan penjualan bersih (net sell) sebesar Rp2,91triliun pada Jumat, (28/2). Secara akumulasi, arus modal asing keluar pada pekan lalu mencapai Rp10,2triliun. Setengah dari outflow dilakukan terhadap saham-saham perbankan.
"Pekan lalu asing menjual saham BRI Rp2,1triliun, disusul BCA Rp1,8triliun, dan Bank Mandiri Rp1,1triliun," tulis tim analisis Mirae Asset Sekuritas Indonesia.
Adapun, di sepanjang tahun ini, investor asing sudah mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp21,90 triliun.
Perusahaan sekuritas, Mirae Asset Sekuritas Indonesia mengungkapkan, IHSG pada perdagangan hari Jumat (28/2) yang anjlok 3,3%, merupakan pelemahan terdalam sejak awal bulan Agustus 2024. Pada periode itu IHSG ditutup pada level 6.270,6, terendah sejak pertengahan Maret 2021.
Pada perdagangan Senin (3/3), IHSG hari ini diperkirakan bergerak konsolidasi, dengan rentang perdagangan di level 6,224 hingga 6,354. Support di level 6,200.
Kendati demikian, penurunan indeks bursa saham juga terjadi di negara lain, yakni Malaysia dan Filipina yang juga melemah, masing-masing 4,1% ytd dan 8,1% ytd. Arus modal asing keluar juga dialami oleh Malaysia dan Filipina di bulan Februari, masing-masing mencapai US$351juta dan US$145juta. (E-3)