Petugas membawa seorang siswa yang diduga mengalami keracunan untuk dirawat di GOR Desa Cibodas Lembang, Rabu (29/10/2025).(MI/Depi Gunawan)
JUMLAH korban dugaan keracunan makanan bergizi gratis (MBG) di wilayah Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, terus bertambah.
Hingga Rabu (29/10) dini hari, tercatat 134 orang telah dirawat. Namun, jumlah tersebut melonjak menjadi 186 orang pada Rabu siang.
Sebagian korban merupakan siswa dari beberapa sekolah yang mengikuti program makan bergizi gratis yaitu SDN 2 Cibodas, SDN Buahbatu, SMPN 4 Lembang, dan SMK PNC.
Selain pelajar, korban yang dirawat juga ada seorang guru yang sudah dipulangkan pada Selasa malam dan ibu hamil karena mengeluhkan gejala seperti mual, pusing, dan sakit perut.
Mereka dilarikan ke Puskesmas Cibodas dan GOR Desa Cibodas untuk mendapatkan perawatan medis. Adapula korban yang dirujuk ke RSUD Lembang untuk mendapat penanganan lanjutan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat, Lia Nurliana Sukandar mengatakan, dari jumlah tersebut, 20 orang masih dirawat di Puskesmas Cibodas, sementara pasien yang sempat dirawat di Klinik Sespim sudah diperbolehkan pulang.
"Untuk yang di RSUD Lembang ada 8 orang, dan di posko Desa Cibodas ada 4 orang yang masih menjalani perawatan," kata Lia di Puskesmas Cibodas.
Lia mengaku, terkait sumber penyebab keracunan, pihaknya belum bisa memastikan. Namun sejumlah sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan telah dikirimkan ke Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Labkesmas) untuk diuji.
Adapun sampel yang diperiksa meliputi nasi, bola-bola ayam, saus, rolade, dan capcai. "Sama seperti kasus sebelumnya, kami belum dapat menyimpulkan penyebab pastinya karena masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium," jelasnya.
Sebelumnya, kasus serupa program MBG juga terjadi di beberapa sekolah di wilayah Bandung Barat. Pemerintah daerah kini tengah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap proses distribusi dan kualitas makanan dalam program tersebut.
Salah satu korban yang dirawat di GOR Cibodas merupakan ibu hamil bernama Eva. Ia mengambil paket makanan MBG di posyandu pada Selasa pagi. Menu yang diterimanya berupa bola-bola daging, tempe goreng, sayur, dan buah lengkeng.
Sekitar dua jam setelah mengonsumsi makanan tersebut, Eva yang tengah mengandung anak 7 bulan mulai merasakan gejala mual, pusing, sesak napas, dan kram pada tubuhnya.
"Kemarin sempat ke bidan dulu, terus magrib pulang. Tapi pagi tadi gejalanya makin terasa, jadi dibawa ke sini," ungkapnya saat ditemui di Puskesmas Cibodas.
Eva baru dua minggu menerima program MBG di wilayahnya. Setelah kejadian ini, ia mengaku khawatir untuk kembali mengambil jatah MBG jika kondisi seperti ini terulang.
"Menunya tiap kali beda-beda. Mungkin kalau menu keringan seperti susu, biskuit seperti kemarin mau diambil," ucap Eva. (DG/E-4)


















































