
WAKIL Ketua MPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) menyebut negara ASEAN berperan dalam menjaga stabilitas global. Ia menekankan meskipun negara-negara Asia Tenggara berada di bawah tekanan untuk berpihak dalam dinamika global, ASEAN memilih nonblok, dengan menjunjung nilai-nilai dasar seperti netralitas, persatuan, dan saling menghormati.
Hal tersebut disampaikan Edhie Baskoro Ketua FPD DPR RI ketika menjadi Guest Lecture di Universiti Malaya, dengan Topik “Navigating a Changing World: ASEAN’s Path to Stability and Prosperity".
“Saya senang berada di sini bersama begitu banyak mahasiswa cerdas dari Malaysia, seluruh ASEAN dan bahkan dunia. Saya menganggap pemaparan ini sebagai perjalanan yang kita lalui bersama,” ungkap Ibas melalui keterangannya, Jumat (2/5).
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat itu kemudian menyoroti bagaimana keadaan geopolitik dunia saat ini. Ia melihat ada perubahan besar di seluruh dunia. Setiap hari terjadi peristiwa besar yang memengaruhi semua orang, bahkan di Asia Tenggara.
"Contoh yang jelas adalah perang Rusia-Ukraina. Meskipun konflik itu jauh dari Malaysia dan Indonesia, namum memengaruhi kita. Konflik itu telah membuat harga minyak dan pangan semakin tinggi," katanya.
Ketegangan Amerika Serikat dan Tiongkok juga merupakan elemen dunia multipolar yang memaksa banyak negara berkembang berada dalam tekanan untuk memilih pihak. Namun demikian, Ibas menyatakan bahwa ASEAN dengan prinsip netralitas dan persatuan, menjadi nilai dasar, secara konsisten menolak tekanan untuk berpihak dalam konflik adikuasa.
“Kami ingin berteman dengan semua orang dan tidak bermusuhan dengan siapa pun. Di Indonesia, kami sering mengatakan sejuta teman dan nol musuh, ‘A Million Friends and Zero Enemies’. Artinya, kami lebih memilih dialog dan kerjasama daripada konflik," katanya.
Ibas mengungkapkan bahwa ASEAN berkomitmen untuk tetap netral dan menjalin hubungan baik dengan semua negara. Ketika negara-negara adikuasa bersaing, tujuan ASEAN adalah untuk tetap stabil, tetap damai, dan menjaga keamanan kesejahteraan kawasan kita.
“Komitmen ASEAN terhadap multilateralisme dan penyelesaian konflik secara damai telah berkontribusi pada stabilitas di Asia Tenggara. Dengan tetap netral dan bersatu, kami memastikan bahwa geopolitik global tidak mengganggu stabilitas Asia Tenggara,” tegasnya.
Pada kesempatan ini, Associate Deputy Vice-Chancellor (Academic & International) Prof. Dr. Yvonne Lim Ai Lian menyambut kehadiran dan pemaparan yang disampaikan oleh Ibas. “Kuliah hari ini adalah contoh cemerlang bagaimana lembaga akademis dan pembuat kebijakan dapat bersatu untuk memicu diskusi yang bermakna. Kami merasa sangat terhormat atas kehadiran Yang Terhormat Dr. Edhie Baskoro. ini adalah penegasan kembali hubungan hangat yang kuat antara Malaysia dan Indonesia, serta perayaan aspirasi bersama kita sebagai tetangga, mitra, dan sesama warga negara ASEAN," katanya. (M-3)