Petani Pidie, Aceh sedang mengolah tanah mbajak sawah musim tanam rendengan (musim tanam utama).(MI/Amiruddin Abdullah Reubee)
SEIRING musim hujan tiba, petani padi sawah di kawasan Provinsi Aceh, kini mulai turun ke sawah. Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya petani akan menanam padi musim rendengan (musim tanam utama/musim tanam tahap pertama) lebih luas sesuai dengan intensitas curah hujan makin tinggi.
Amatan Media Indonesia, di Kabupaten Pidie, misalnya, banyak traktor pengolah tanah sawah mulai beroperasi. Lokasi yang sudah mulai membajak sawah antara lain adalah Kecamatan Delima, Indramayu dan Kecamatan Grong-Grong.
Seperti di Kemukiman (wilayah adat kumpulan beberapa desa) Reubee, sedikitnya sudah empat unit traktor mulai mengolah tanah. Petani juga sedang mencari benih padi yang cocok ditanami kali ini.
Sekitar satu hingga dua pekan ke depan diperkirakan sudah memasuki tahapan menabur benih. Lalu pada akhir Desember direncanakan tuntas penanaman.
Abdullah, petani di Kemukiman Ruebee, Jumat (24/10) mengatakan, mereka turun ke sawah pada musim rendengan kali ini tepat waktu yakni persis memasuki awal musim penghujan. Selain curah hujan meningkat, juga sumber air sungai dan irigasi teknik telah mencapai debit.
"Kali ini harus segera menanam. Agar kesinambungan stok beras atau gabah warga tetap berkesinambungan. Jadi ketahanan pangan masyarakat tidak sampai habis krisis," tutur Abdullah.
Sedangkan di Kecamatan Indrajaya dan Kecamatan Simpang Tiga, petani mulai membersihkan lahan sawah bekas menanam palawija seperti semangka, bawang merah serta, sayur mayur.
Ditargetkan pertengahan bulan November ke depan sudah mulai turun mengolah tanak. Lalu pada bulan Desember harus tuntas penanama.
"Sekarang sedang ada perbaikan saluran irigasi. Maka bel bisa di aliri air, sehingga harus tertunda dulu membajak sawah," tutur tokoh masyarakat Kecamatan Peukan Baro, M Nasir Sarong.
Sesuai catatan Media Indonesia, luas lahan sawah di Kabupaten Pidie 24.787 hektare. Jumlah itu tersebar dalam 22 kecamatan yang geografisnya meliputi kawasan perbukitan hingga pesisir laut Selat Malaka. Dari 23 kecamatan di Pidie, hanya Kecamatan Kota Sigli yang sudah tidak ada lagi memiliki lahan sawah produktif. (MR/E-4)


















































