Hujan Meteor Orionid 21 Oktober 2025 Jam Berapa? Cek Waktunya

3 hours ago 1
Hujan Meteor Orionid 21 Oktober 2025 Jam Berapa? Cek Waktunya Hujan meteor Orionid.(Dok. Pete Lawrence)

FENOMENA langit spektakuler akan kembali menghiasi angkasa malam. Hujan meteor Orionid, yang dikenal sebagai salah satu hujan meteor paling konsisten setiap tahunnya, diprediksi mencapai puncaknya pada 21 Oktober 2025.

Dilansir dari BBC Sky at Night Magazine, puncak hujan meteor Orionid tahun ini akan terjadi pada pukul 13.00 BST atau 12.00 UTC. Jika dikonversi ke waktu Indonesia bagian barat (WIB), maka momen puncak tersebut akan terjadi sekitar pukul 19.00 WIB pada hari yang sama.

Hujan meteor Orionid berasal dari sisa debu komet Halley, yang meninggalkan jejak partikel kecil di sepanjang orbitnya. Ketika Bumi melintasi jalur tersebut setiap Oktober, partikel-partikel itu terbakar di atmosfer dan menimbulkan kilatan cahaya yang kita lihat sebagai meteor.

Menurut laporan, waktu terbaik untuk menyaksikan fenomena ini adalah malam hingga dini hari, antara 20–22 Oktober, ketika langit mulai benar-benar gelap. Pengamat dianjurkan untuk mencari lokasi yang jauh dari polusi cahaya kota, serta memberi waktu sekitar 20 menit agar mata dapat beradaptasi dengan kegelapan.

Meteor-meteor Orionid akan tampak seolah berasal dari rasi bintang Orion, yang bisa ditemukan di langit timur menjelang tengah malam. Namun, tidak perlu menatap langsung ke arah rasi tersebut—meteor dapat muncul dari segala penjuru langit.

Tahun ini, kondisi langit diprediksi cukup mendukung untuk pengamatan. Dengan rata-rata 15–20 meteor per jam, hujan meteor Orionid menjadi salah satu momen terbaik bagi para pecinta astronomi untuk menikmati keindahan langit malam.

Jadi, tandai kalender Anda dan siapkan waktu pada Selasa malam, 21 Oktober 2025 pukul 19.00 WIB. Siapa tahu, Anda bisa menyaksikan kilatan “bintang jatuh” dari komet legendaris Halley yang melintas setiap 76 tahun sekali.

Tips Menyaksikan Hujan Meteor Orionid

  1. Cari lokasi yang gelap dan jauh dari polusi cahaya.
  2. Kenakan pakaian hangat, karena mengamati meteor bisa terasa dingin di malam hari.
  3. Gunakan kursi bersandar atau kursi lipat agar leher tidak pegal saat menatap langit.
  4. Beri waktu sekitar 20 menit bagi mata untuk beradaptasi dengan kegelapan, supaya penglihatan lebih optimal.
  5. Amati bersama teman atau kelompok, dan bergantian mencatat hasil pengamatan.
  6. Arahkan pandangan sekitar 60° ke atas langit, ke arah mana pun.
  7. Titik pancar (radiant) hujan meteor ini berada dekat bintang Betelgeuse di rasi Orion.
  8. Jika jejak cahaya meteor tampak berasal dari arah Orion, besar kemungkinan itu adalah meteor Orionid. (Sky at Night Magazine/Z-10)
Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |