HIPMI dan HAI Luncurkan Elite Investment Club, Dorong Transformasi Investasi Menuju Indonesia Emas 2045

1 week ago 12
HIPMI dan HAI Luncurkan Elite Investment Club, Dorong Transformasi Investasi Menuju Indonesia Emas 2045 HIPMI dan HAI meluncurkan Elite Investment Club (EIC), platform kolaborasi investasi berbasis AI untuk memperkuat ekosistem pengusaha muda menuju Indonesia Emas 2045.(MI/Abi Rama)

MENUJU visi Indonesia Emas 2045, penguatan sektor investasi menjadi langkah penting dalam memperkuat fondasi ekonomi nasional. Menjawab tantangan tersebut, Heritage Amanah International (HAI) bersama Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) meluncurkan Elite Investment Club (EIC). Sebuah platform kolaboratif yang menghubungkan investor global dengan pengusaha muda Indonesia dalam satu ekosistem keuangan terpadu.

Menurut Salina Nordin, Founder dan CEO Heritage Amanah International Group, EIC hadir sebagai jembatan antara modal global dan potensi lokal.

“EIC lahir dari semangat kolaborasi antara HAI dan HIPMI untuk membangun ekosistem investasi yang aman, kredibel, dan berdampak sosial. Kami ingin menjembatani modal global dengan potensi lokal,” ujar Salina dalam konferensi pers peluncuran EIC, Kamis (30/10).

EIC mengusung tiga pilar utama, advisory, academy, dan action. Melalui pilar advisory, anggota akan mendapat pendampingan langsung dari penasihat keuangan bersertifikat OJK. Di tahap academy, peserta akan memperoleh pelatihan dan literasi finansial dari lebih 400 universitas serta lembaga keuangan nasional dan internasional. Sedangkan pilar action menjadi wadah nyata mempertemukan pengusaha dan investor untuk merealisasikan proyek strategis.

Salah satu kekuatan utama EIC adalah integrasi teknologi finansial berbasis kecerdasan buatan (AI) hasil kerja sama HAI dengan perusahaan fintech asal Inggris, Wealth Objects. Teknologi ini memungkinkan proses konsultasi dan perencanaan investasi berlangsung lebih efisien, aman, dan transparan.

“Zaman sekarang investasi tidak bisa lagi mengandalkan intuisi semata. Kita butuh data, teknologi, dan pendampingan profesional. Dengan AI, EIC membantu pengusaha muda memahami pasar, mengelola risiko, dan mengambil keputusan investasi dengan lebih cerdas,” kata Salina.

Ketua Komisi XII HIPMI Bidang Investasi dan Hubungan Internasional, Aaron Sampetoding, menilai kerja sama ini menjadi langkah besar bagi pengusaha muda Indonesia.

“Kami memiliki lebih dari dua juta anggota di seluruh Indonesia. Tantangan terbesar bukan hanya modal, tapi juga akses dan pendampingan profesional. Melalui EIC, kami membuka pintu itu,” jelasnya.

Menurut data Kementerian Investasi/BKPM, realisasi investasi nasional pada semester pertama 2025 mencapai Rp942,9 triliun, tumbuh 13,6% dibanding periode sebelumnya. Momentum ini menjadi alasan kuat bagi HIPMI dan HAI memperkuat ekosistem investasi melalui EIC, yang menargetkan 10 proyek investasi unggulan dengan nilai rata-rata US$50 juta per proyek pada tahap awal. Fokus diarahkan pada sektor pendidikan, kesehatan, dan logistik.

Salina menegaskan, visi besar EIC adalah menyiapkan generasi investor muda berintegritas dan berwawasan global.

“Kami percaya pengusaha muda adalah penggerak utama masa depan ekonomi. Dengan pendampingan yang tepat, mereka bisa menjadi pemain global, bukan sekadar penonton,” tutupnya. (Z-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |