Ilustrasi.(MI)
HASHIM Djojohadikusumo mengungkap kisah mengejutkan tentang integritas sang kakak, Presiden Prabowo Subianto. Hashim menceritakan bahwa Kepala Negara sempat ditawari suap dalam jumlah fantastis senilai US$1 miliar dolar, atau sekitar Rp16,57 triliun (kurs: Rp16.570)
Hal tersebut diungkapkan Hashim saat memberikan pidato di acara Indonesia Berdoa Doa Lintas Agama yang digelar FORMAS seperti disaksikan dari Youtube, Senin (20/10).
Kejadian itu, kata Hashim, terjadi beberapa bulan lalu. Ia menerima telepon dari sang kakak pada malam minggu sekitar pukul sepuluh malam. Dalam percakapan itu, Prabowo mengabarkan bahwa ada pihak yang berusaha menyuap dirinya.
"Pak Prabowo telepon saya malam minggu beberapa bulan lalu, saya lagi di tempat tidur. ‘Shim kamu ngapain?’ ‘di rumah aja’, ‘gak jalan-jalan ke luar kota?’ ‘saya di luar kota kok’, ‘saya baca buku, kenapa telepon?’ ‘saya mau cerita aja, saya mau disogok orang’," ujar Hashim menirukan percakapan dengan Prabowo.
Hashim mengaku terkejut ketika mendengar jumlah uang yang ditawarkan dalam suap tersebut. "Orang nekat, presiden kita mau disogok US$1 miliar," kata dia.
Selang beberapa bulan, imbuh Hashim, dis juga mengalami hal serupa. "Berapa bulan kemudian saya datang ke kakak saya, ‘kamu mau disogok US$1 miliar, kamu suruh pergi?’ ‘saya baru mau disogok US$1,5 miliar.’ Saya bukan pejabat mau dikasih US$1,5 miliar, saya hitung-hitung (sekitar) Rp25 triliun," ungkap Hashim.
Menurutnya, kejadian itu mencerminkan tantangan besar yang dihadapi pemerintahan saat ini dalam memberantas praktik korupsi dan mafia ekonomi yang telah lama bercokol. Hashim menyatakan, godaan untuk menyimpang dari jalan yang benar masih terus datang, bahkan kepada orang nomor satu di negeri ini.
"Ini perjuangan yang kita hadapi, kita coba berbuat baik, setan-setan datang. Setannya datang ke Prabowo, tapi ternyata Tuhan Yang Maha Esa lindungi dia, Tuhan jaga saya," tutur Hashim.
Dia menyebut, berbagai upaya reformasi yang kini dilakukan pemerintah, mulai dari penertiban tambang ilegal hingga pembongkaran mafia migas, tidak lepas dari perlawanan kelompok-kelompok yang selama ini diuntungkan oleh praktik kotor.
Hashim mengatakan, perjuangan membersihkan bangsa dari korupsi dan kepentingan gelap masih panjang. "Ini yang kita hadapi, ancaman bangsa Indonesia hadapi," pungkasnya. (Mir/P-2)


















































