Harkitnas, Bangkit Bersama Wujudkan Indonesia Kuat

5 hours ago 1
Harkitnas, Bangkit Bersama Wujudkan Indonesia Kuat (MI/APUL ISKANDAR)

PERINGATAN ke-117 Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) digelar di tanah lapang Pangururan Kabupaten Samosir dengan tajuk 'Bangkit Bersama Wujudkan Indonesia Kuat'. 

Dalam pidatonya Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi), Meutya Viada Hafid yang dibacakan oleh Wakil Bupati Samosir Ariston Tua Sidauruk di lapangan Pangururan Samosir, Selasa (20/5) menyampaikan bahwa peringatan Hari Kebangkitan Nasional tidak sekedar memperingati sebuah tanggal dalam kalender nasional, akan tetapi membuka kembali halaman penting dari sejarah perjuangan bangsa, halaman yang ditulis bukan dengan tinta biasa, tetapi dengan kebangkitan kesadaran, semangat persatuan, dan keberanian menolak untuk terus terjajah. 

Perjuangan di tengah keterbatasan dan tekanan kolonialisme, melahirkan sebuah kesadaran baru yang menyalakan api perubahan. Melalui pendirian Budi Utomo, bangsa Indonesia membangun keyakinan bahwa nasib tidak boleh selamanya digantungkan kepada kekuatan asing, kemajuan hanya mungkin dicapai bila kita bangkit berdiri di atas kekuatan kita sendiri.

"Kebangkitan adalah ikhtiar yang terus hidup, sehingga ia menuntut kita untuk tidak terjebak dalam romantisme masa lalu, tetapi menuntut keberanian untuk menjawab tantangan zaman yang menghadirkan ujian jauh lebih kompleks seperti disrupsi teknologi, ketegangan geopolitik, krisis pangan global, dan ancaman terhadap kedaulatan digital kita," kata Menteri Komdigi. 

Lebih lanjut disampaikan sejak awal, para pendiri bangsa telah meletakkan prinsip yang menjadi jangkar dalam menghadapi dunia, politik luar negeri yang bebas dan aktif. Dalam arus globalisasi yang semakin kuat,  Indonesia terus melangkah dengan tenang, menjaga keseimbangan antara keterbukaan dan kemandirian. Prinsip politik luar negeri bebas aktif, yang telah menjadi pedoman sejak awal kemerdekaan. 

Di tengah polarisasi dunia, Indonesia mengambil posisi sebagai trusted partner bebas dalam menentukan kepentingan nasional, dan aktif membangun dialog yang produktif dengan berbagai pihak. Prinsip ini menjadikan Indonesia kian dihormati di berbagai forum internasional. 
Dengan semangat kebangkitan Nasional  Indonesia menapaki jalur pembangunan yang tidak semata terfokus pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memastikan setiap kebijakan membuka ruang bagi kemajuan yang adil dan merata. Sebuah ikhtiar besar agar pembangunan yang megah tetap berpijak kokoh pada kepentingan Rakyat.

Dalam 150 hari pemerintahan Presiden Prabowo-Gibran dan Kabinet Merah Putih, Menteri Komdigi menjelaskan program kerja dimulai dari hal yang paling mendasar, dari kebutuhan yang paling dekat dengan kehidupan sehari-hari Rakyat.Dari kehidupan yang tenang, perut yang kenyang, dan hati yang lapang. Dibidang kesejahteraan sosial, melalui Program Makan Bergizi Gratis, lebih dari 3,5 juta anak Indonesia kini menikmati akses pada makanan bernutrisi. 

"Langkah yang mungkin terlihat sederhana, tetapi sesungguhnya menjadi landasan penting bagi masa depan bangsa. Sebab, kemajuan tidak selalu dimulai dari proyek-proyek besar, melainkan dari sebuah piring makan yang penuh, dari anak-anak yang pergi ke sekolah tanpa rasa lapar, dengan semangat belajar yang tumbuh karena tubuh mereka cukup gizi," terangnya.

Dalam momen peringatan Hari Kebangkitan Nasional ini, Menteri Komdigi mengajak seluruh rakyat Indonesia meneguhkan kembali arah perjalanan bangsa. Dan dalam semangat itu, pemerintah telah menetapkan Asta Cita sebagai kompas utama Kebangkitan Nasional. Delapan misi besar, untuk menghadirkan perubahan yang benar-benar terasa di tengah kehidupan rakyat.

"Mari kita jaga kebangkitan ini dengan semangat yang sama seperti akar pohon yang menembus tanah. Perlahan tapi pasti, tak selalu terlihat, namun kokoh menopang kehidupan. Karena sesungguhnya, kebangkitan yang paling kokoh adalah kebangkitan yang tumbuh perlahan, berakar dalam nilai-nilai kemanusiaan, dan berbuah pada keadilan serta kesejahteraan yang dirasakan bersama. Mari melangkah bersama, dengan langkah yang tenang namun penuh keyakinan, menuju Indonesia yang lebih kuat, lebih adil, dan lebih beradab", kata Meutya. (H-1) 

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |