Aktivitas pedagang cabai eceran di pasar sayur Pante Teungoh, Kota Sigli, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh.(MI/Amiruddin Abdullah Reubee)
HARGA cabai merah di kawasan Provinsi Aceh sejak sebulan terakhir terus meningkat. Kenaikan itu bertepatan dengan musim kenduri maulid yang diperingati sejak 12 Rabiul Awal hingga berakhir pada awal bulan Jumadil Awal.
Tingginya harga bahan bumbu pemedas masakan sangat terasa oleh konsumen. Mereka yang biasanya membeli banyak, sekarang harus mengurangi pembeliannya.
Amatan Media Indonesia, di pasar Garot, Kecamatan Indrajaya, Kabupaten Pidie, misalnya harga cabai merah kualitas super (paling bagus) dari bulan lalu Rp50.000/kg, pada dua pekan lalu naik menjadi Rp70.000/kg. Lalu dalam sepekan terakhir naik lagi menjadi Rp100.000/kg.
Lalu harga cabai merah kualitas sedang (standar) dari bulan lalu Rp40.000/kg, pada dua pekan lalu naik menjadi Rp60.000/kg.
Kemudian sejak sepekan terakhir meningkat lagi menjadi Rp80.000/kg. Berikutnya di Pusat Pasar Sayur, Pante Teungoh, Kota Sigli, Ibu Kota Kabupaten Pidie, harga cabai merah kualitas super dari bulan lalu Rp45.000, pada dua pekan lalu naik menjadi Rp60.000/kg.
Tidak berhenti di situ ternyata sekarang naik lagi menjadi Rp80.000/kg. Adapun harga cabai merah kualitas standar di pasar sayur Pante Tengoh, dari sebulan lalu Rp35.000/kg, pada dua pekan lalu naik menjadi Rp50.000/kg. Setelah itu sepekan terakhir naik lagi menjadi Rp70.000/kg.
"Permintaan pasar tinggi, modal yang kami keluarkan mahal, jagi harus menjual lebih tinggi lagi. Kalau tidak demikian tentu tidak ada keuntungan," tutur Fajri, penjual cabai eceran di pasar sayur Pante Teungoh, Kota Sigli, Kabupaten Pidie, Rabu (15/10).
Tingginya harga cabai merah seiringusim kenduri maulid, kini sangat terasa oleh pemilik warung nasi dan ibu rumah tangga. Mereka yang biasanya membeli dalam jumlah besar, sekarang harus mengurangi pembelian.
"Biasanya membeli 1 kg hingga 2 kg, cukup untuk sepekan. Sekarang hanya membeli 1/4 kg," tutur Nur Baiti, ibu rumah tangga di Kemukiman Garot, Kecamatan Indrajaya, Kabupaten Pidie, Aceh. (MR/E-4)


















































