Harga Beras Medium dan Premium di Pasar Gedhe Klaten Lampaui HET

1 week ago 7
Harga Beras Medium dan Premium di Pasar Gedhe Klaten Lampaui HET Sunarti, pedagang beras di Pasar Gedhe Klaten.(MI/Djoko Sardjono)

HARGA beras medium dan premium di Pasar Gedhe Klaten, Jawa Tengah, hingga pekan ini kini masih  bertahan di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. 

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) dalam keputusannya No 299 Tahun 2025, menetapkan HET beras medium di Jawa Rp13.500 per kilogram dan premium Rp14.900 per kilogram. Berdasarkan keputusan Kepala Bapanas, HET beras kualitas medium dan premium itu diberlakukan mulai 22 Agustus 2025. 

Namun, dari pantauan di Pasar Gedhe Klaten, Senin (27/10), harga beras medium di pedagang pasar Rp14.000-Rp14.500 per kilogram. Kemudian, beras premium yang umum di pasar dengan sebutan beras khusus untuk Mentik Wangi dan Rojolele, harga jual di pedagang Rpl6.000-Rp16.500 per kilogram.

Kepala Pasar Gedhe Klaten, Purwadi, kepada Media Indonesia membenarkan di pasar yang dipimpinnya tidak ada beras premium. Beras yang dijual mahal itu umum menyebutnya beras khusus.

“Jadi, tidak ada pedagang yang menjual beras premium. Mereka hanya memperdagangkan beras medium, seperti C4 dan IR-64, serta beras khusus Mentik Wangi atau Rojolele,” jelasnya.

Sementara itu, Sunarti, pedagang beras di lantai dasar Pasar Gedhe Klaten saat ditemui mengungkapkan, bahwa harga beras medium di pasar saat ini di atas Rp14.000 per kilogram.

Para pedagang tidak mungkin bisa mengikuti HET beras medium Rp13.500 per kilogram. Karena, harga beras pasokan dari penggilingan (selepan) sekarang juga sudah tinggi.

“Kami ambil beras dari penggilingan dan harganya sudah mahal, Rp13.700-13.900 per kilogram. Jadi, tidak mungkin kita akan menjual beras medium ini sesuai HET,” ujarnya.

Untuk beras kualitas premium (khusus) Mentik Wangi, harga memang mahal Rp16.500-Rp17.000 per kilogram, jauh di atas HET Rp14.900 per kilogram. 

“Harga beras medium masih bertahan tinggi, karena di Klaten belum ada panen. Pasar ini dipasok beras dari daerah lain, seperti Sragen dan Karanganyar,” kata Sunarti. (E-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |