MAKIN RUSAK: Salah satu rumah warga di Desa Waringinsari Kecamatan Takokak Kabupaten Cianjur terdampak pergerakan tanah. Semula kerusakannya ringan, tapi kini menjadi rusak berat.(MI/Benny Bastiandi)
HAMPIR setahun, kerusakan ratusan bangunan rumah milik warga di Desa Waringinsari Kecamatan Takokak Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, yang terdampak pergerakan tanah belum ditindaklanjuti. Padahal, Badan Geologi sudah merekomendasikan agar warga segera direlokasi.
Kepala Desa Waringinsari, Nadir Muharam Abdurahman, mengatakan setahun lalu wilayahnya diterjang bencana pergerakan tanah. Hasil kajian Badan Geologi, terdapat hampir 272 unit bangunan rumah warga yang harus direlokasi.
"Dari jumlah itu, ada 18 rumah yang tak bisa ditinggali karena kondisinya rusak berat," kata Nadir, Minggu (2/11).
Nadir menaruh harapan upaya penanganan rumah rusak terdampak pergerakan tanah bisa segera ditindaklanjuti para pemangku kebijakan. Dia mengaku kebingungan dengan kondisi saat ini karena belum ada kejelasan tindak lanjut penanganannya.
"Sekarang warga dihadapkan dengan kondisi curah hujan tinggi. Otomatis, rumah warga yang tahun lalu belum diperbaiki tingkat kerusakannya jadi lebih parah. Misalnya yang semula kategorinya rusak ringan atau terancam, sekarang jadi rusak berat," ujarnya.
Dampak curah hujan tinggi beberapa hari terakhir mengakibatkan dua rumah kondisinya jadi rusak berat. Rumah tersebut merupakan milik Dedeh dan Atep di Kampung Cibuluh RT 01/04.
"Kejadiannya pada Jumat malam. Ada dua rumah yang mengalami pergerakan tanah hingga kategorinya rusak berat," ungkap dia.
Warga mengharapkan betul mereka bisa segera direlokasi ke tempat yang lebih aman. Kalaupun mau relokasi secara mandiri, masyarakat dihadapkan dengan masalah finansial.
"Jadi warga itu sekarang kebingungan. Mau pindah, mereka tak punya uang," tuturnya.
Informasi yang diketahuinya, kata Nadir, soal relokasi skemanya yaitu pemerintah daerah menyiapkan lahan yang nanti akan digunakan. Sementara dari pemerintah pusat melalui Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) akan membantu pembangunan rumahnya.
"Tapi sudah hampir setahun belum juga terealisasi," pungkasnya. (BB/E-4)


















































