
HAMAS pada Senin (13/10) menuduh Israel memanipulasi daftar tahanan Palestina dan menghindari pelaksanaan perjanjian gencatan senjata yang telah disepakati. Tuduhan ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan politik pasca pengumuman berakhirnya perang di Jalur Gaza.
Dalam wawancara dengan Al Jazeera di Qatar, anggota biro politik Hamas Ghazi Hamad menyebut Israel bertindak tidak jujur, bahkan terhadap para mediator internasional termasuk Amerika Serikat. Ia menilai langkah Israel sebagai bentuk pelanggaran nyata terhadap kesepakatan internasional.
Manipulasi Daftar Tahanan
Hamad menegaskan bahwa Israel telah menghapus beberapa nama dari daftar tahanan yang seharusnya dibebaskan sesuai perjanjian. Ia memperingatkan bahwa tindakan ini dapat menggagalkan implementasi gencatan senjata yang telah dimediasi oleh komunitas internasional.
Hamad menekankan bahwa Israel telah memanipulasi daftar tahanan dan mencoba menghapus beberapa nama yang seharusnya dibebaskan. Tindakan ini disebutnya sebagai pelanggaran nyata terhadap perjanjian yang dibuat melalui mediasi internasional.
“Hamas berharap pertemuan di Sharm el-Sheikh dapat memastikan perjanjian dilaksanakan secara utuh dan sesuai kesepakatan,
Selain itu, Hamad juga memperingatkan bahwa kabinet pemerintahan Benjamin Netanyahu terus mengancam akan melanjutkan agresi ke Jalur Gaza. Karena itu, ia menyerukan tekanan internasional dan dukungan negara-negara Arab untuk memastikan Israel tidak kembali berperang dan mematuhi isi perjanjian.
Desakan Internasional
Hamas juga menekankan pentingnya adanya jaminan internasional yang kuat untuk menjaga stabilitas gencatan senjata dan membuka jalan bagi pemenuhan hak-hak rakyat Palestina.
Menurut Hamad, perbedaan mendasar dalam pelaksanaan perjanjian saat ini terletak pada manipulasi daftar tahanan oleh pihak Israel. “Rezim Israel bahkan tidak jujur kepada para mediator, termasuk Amerika,” kata Hamad.
Hamas bekerja sama dengan mediator dari Mesir, Qatar, Turki, dan International Committee of the Red Cross (ICRC) untuk memastikan kesepakatan dijalankan. Isi kesepakatan meliputi pertukaran tahanan, penghentian agresi, dan penarikan militer Israel dari Gaza. (IRNA-OANA/Ant/P-4)