
KELOMPOK Hamas menegaskan kesediaannya untuk mematuhi kesepakatan gencatan senjata dengan Israel sekaligus menyatakan niat mengembalikan seluruh jenazah sandera Israel yang masih tertinggal di Jalur Gaza.
“Hamas berkomitmen pada perjanjian gencatan senjata dengan Israel dan ingin mengembalikan semua jenazah tawanan Israel yang masih ada di Gaza,” demikian pernyataan resmi kelompok tersebut pada Kamis (17/10) waktu setempat.
Namun, Hamas mengakui proses pengembalian jenazah tidak akan berlangsung cepat. Hamas menyebut proses pemulangan jenazah tawanan Israel memerlukan waktu karena sebagian dimakamkan di dalam terowongan yang hancur akibat serangan Israel.
Sementara itu, sebagian lain disebut masih tertimbun di bawah reruntuhan bangunan yang dibom.
Adapun Israel memperingatkan akan kembali melancarkan serangan ke Gaza apabila Hamas gagal menyerahkan seluruh jenazah sandera sesuai kesepakatan.
Di sisi lain, Presiden Amerika Serikat Donald Trump turut menanggapi situasi terbaru di Gaza dengan ancaman keras terhadap Hamas. Ia memperingatkan akan masuk dan menumpas kelompok tersebut apabila terus melakukan pembunuhan terhadap warga sipil di wilayah itu meski sebelumnya telah ada perjanjian gencatan senjata.
“Jika Hamas terus membunuh orang-orang di Gaza, yang bukan bagian dari kesepakatan, maka kami tidak punya pilihan lain selain masuk dan membunuh mereka,” tulis Trump dalam unggahan di platform Truth Social miliknya.
Trump tidak menjelaskan secara rinci yang dimaksud dalam pernyataannya tersebut. Namun sehari sebelumnya, ia sempat menegaskan bahwa Amerika Serikat tidak akan terlibat secara miter untuk menangani situasi di Gaza.
Sejak penarikan sebagian pasukan Israel dari Gaza dalam kerangka kesepakatan gencatan senjata berisi 20 poin yang difasilitasi AS, Hamas dilaporkan memperkuat kontrolnya di sejumlah kota yang hancur. Kelompok itu juga disebut melakukan penangkapan dan eksekusi terbuka terhadap warga yang dituduh menjadi kolaborator dengan Israel.
Panglima Komando Pusat AS di Timur Tengah, Laksamana Brad Cooper, pada Rabu lalu mendesak Hamas menghentikan penembakan terhadap warga Palestina dan mematuhi rencana yang digagas Trump.
Namun, Trump sendiri sebelumnya tampak tidak terlalu menanggapi serius aksi kekerasan tersebut. Trump juga sempat menyinggung keterbukaan Hamas dalam pembicaraan damai saat kunjungannya ke Israel dan Mesir awal pekan ini untuk merayakan tercapainya gencatan senjata di Gaza. (AFP/I-3)