Hamas Bebaskan Sandera Israel Besok sebelum KTT Gaza di Mesir

3 days ago 12
Hamas Bebaskan Sandera Israel Besok sebelum KTT Gaza di Mesir Warga Gaza.(Al Jazeera)

HAMAS menyatakan akan mulai membebaskan sandera Israel yang masih ditahan di Jalur Gaza pada Senin (13/10) pagi beberapa jam sebelum Presiden Amerika Serikat Donald Trump memimpin KTT Perdamaian Internasional di Mesir. Informasi itu disampaikan oleh pejabat senior Hamas.

Langkah tersebut merupakan bagian dari tahap pertama kesepakatan pertukaran tahanan. Hamas akan membebaskan para sandera yang diyakini Israel masih berjumlah sekitar 20 orang. Sebagai ganti, Israel akan membebaskan hampir 2.000 tahanan Palestina.

"Menurut perjanjian yang ditandatangani, pertukaran tahanan akan dimulai pada Senin pagi sebagaimana disepakati," ujar pejabat Hamas Osama Hamdan dalam wawancara dengan AFP.

Usai proses pembebasan dimulai, Presiden Trump dan Presiden Mesir Abdel Fattah Al Sisi dijadwalkan memimpin KTT di Sharm el-Sheikh pada Senin siang yang akan dihadiri lebih dari 20 negara. Menurut pernyataan kepresidenan Mesir, pertemuan digelar untuk mengakhiri perang di Jalur Gaza, memperkuat upaya menuju perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah, serta membuka era baru keamanan kawasan.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres turut mengonfirmasi kehadirannya pada KTT tersebut. Begitu pula Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez, dan Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Belum ada kepastian soal kehadiran Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan hadir. Hamas sendiri menegaskan tidak akan berpartisipasi langsung dalam KTT tersebut.

"Kami telah bertindak terutama melalui mediator Qatar dan Mesir selama pembicaraan berlangsung," kata anggota biro politik Hamas, Hossam Badran.

Meski kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan dianggap sebagai terobosan besar, para mediator masih menghadapi tantangan berat untuk mencapai penyelesaian politik jangka panjang, termasuk rencana pelucutan senjata Hamas dan pembentukan pemerintahan baru di Gaza. Pelucutan senjata menjadi salah satu isu yang diprediksi bakal sulit tercapai.

"Tahap kedua dari rencana Trump berisi banyak kompleksitas dan kesulitan," kata Badran.

Dalam rencana yang diusung Trump, Israel akan menarik pasukannya secara bertahap dari wilayah Gaza. Area tersebut nanti dijaga oleh pasukan multinasional yang terdiri dari Mesir, Qatar, Turki, dan Uni Emirat Arab, di bawah koordinasi pusat komando pimpinan AS di Israel.

Pada Sabtu (11/10), Kepala Komando Pusat AS (CENTCOM) Laksamana Brad Cooper, utusan Timur Tengah Trump Steve Witkoff, serta menantu Trump, Jared Kushner, melakukan kunjungan ke Gaza. Mereka meninjau kondisi warga Palestina yang mulai kembali ke rumah masing-masing setelah gencatan senjata diumumkan.

Witkoff, Kushner, dan Ivanka Trump kemudian melanjutkan perjalanan ke Tel Aviv untuk menghadiri pertemuan dengan keluarga para sandera Israel yang masih ditahan. 

Sementara itu, lebih dari 500.000 warga Palestina dilaporkan kembali ke Gaza City pada Sabtu malam. Banyak dari mereka berjalan kaki berjam-jam untuk mencapai rumah masing-masing.

"Kami berjalan berjam-jam dan setiap langkah terasa penuh ketakutan dan kecemasan terhadap rumah saya," tutur Raja Salmi, 52, kepada AFP.

Kantor kemanusiaan PBB menyebutkan Israel telah memberikan izin bagi badan-badan kemanusiaan untuk mulai mengirimkan 170.000 ton bantuan ke Gaza apabila gencatan senjata tetap berlangsung. (I-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |