Guru Besar Kecerdasan Buatan Ingatkan Tetap Optimalkan Skiil Memanfaatkan AI

3 hours ago 3
Guru Besar Kecerdasan Buatan Ingatkan Tetap Optimalkan Skiil  Memanfaatkan AI Ilustrasi(Dok ist)

GURU Besar Bidang Kecerdasan Buatan Universitas Syiah Kuala Prof Hammam Riza mengutarakan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan berperan amat penting dewasa ini dalam membantu manusia melaksanakan tugas tugas profesional atau pekerjannya.Namun begitu,keahlian atau skil yang dimiliki tetap mesti dioptimalkan.
Demikian diungkapkan Hammam Riza.

Pada diskusi “OneHP Day 2025 di Jakarta Hammam Riza yang juga Presiden Kolaborasi Riset dan Inovasi Industri Kecerdasan Artifisial (KORIKA) mengingatkan  pula kegiatan yang dilaksanakan bertepatan dengan momentum Hari Sumpah Pemuda  28 Oktober ini menjadi strategis dan penting  membahas masa depan terkait peran AI dalam pembangunan.

Namun begitu, Hammam mewanti wanti masyarakat mesti mengenali manfaat dan keterbatasan AI. Di antaranya manfaat dalam meningkatkan produktivitas, meningkatkan efisensi,memudahkan pe kerjaan secara otomatis beserta keterbatasan pada AI.

“Kita mesti mengenali dan me manfaatkan AI  dengan baik dalam memanfaatkan secara positif AI  menjadi solusi. Namun kita juga mesti  tetap menggunakan keahlian atau skill kita,” cetusnya

Hemat dia, dengan transformasi digital menggunakan AI mampu mengatasi kesenjangan digital dan kesenjangan sumber daya manusia (SDM) dalam literasi digital.

Hammam menambahkan KORIKA juga telah memetakan pada strategi nasional kecerdasan anak Indonesia. "Dalam 100 tahun Indonesia merdeka nanti, AI membantu masa depan Indonesia,"pungkasnya.

Dalam kesempatan sama, Presiden Direktur HP Indonesia, Juliana Cen mengutarakan pemanfaatan AI dewasa ini bukan hal yang baru. Dari data yang ada terdapat  90 persen karyawan telah memanfaatkan internet.
"Sekitàr 90 persen masyarakat telah menggunakan AI, walaupun hanya untuk bertanya-tanya,” ungkapnya.

Juliana Cen mengingatkan dalam perkembangan AI dewasa ini berlangsung cepat. Terkait itu,terdapat 11 persen perusahaan telah menyiapkan proteksi security data.(H-2)
 

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |