Gubernur NTT: Peningkatan Gizi Anak Butuh Kerja Sama Lintas Sektor

2 weeks ago 11
 Peningkatan Gizi Anak Butuh Kerja Sama Lintas Sektor Ilustrasi(Dok ist)

STUNTING masih jadi perhatian besar di Indonesia. Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2023 menyebutkan 1 dari 5 bayi di Indonesia mengalami stunting. Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) tercatat memiliki angka stunting tertinggi yaitu 35,3% atau sekitar 509 ribu anak.

Kondisi ini muncul karena kurangnya asupan gizi dalam jangka panjang, yang dapat menghambat pertumbuhan fisik dan perkembangan otak anak. Pemerintah bahkan menargetkan penurunan angka stunting hingga di bawah 18% pada 2025.

Upaya itu membutuhkan kerja sama lintas sektor karena peningkatan gizi anak tidak hanya menjadi tanggung jawab dunia kesehatan, tetapi juga bagian dari membangun masa depan bangsa yang lebih kuat.
Menjawab itu, Human Initiative bersama berbagai pihak menggerakkan kepedulian terhadap stunting lewat olahraga dengan menggelar Golf for Humanity pada 1 November 2025 di Sentul Highlands Golf Club, Bogor.

"Kegiatan ini menjadi ajang kolaboratif yang memadukan olahraga dengan semangat sosial. Melalui lapangan golf, para peserta dan mitra akan berkumpul membawa semangat sportivitas dan kepedulian untuk mendukung tumbuh kembang anak Indonesia," kata Vice Presiden of Worldwide Partnership & National Development Human Initiative Bambang Suherman saat audiensi dengan Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena, di Kupang, NTT.

Dia melanjutkan nantinya para peserta dan mitra berkontribusi langsung dalam penguatan program peningkatan gizi anak di wilayah prioritas, seperti Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, yang mencatat angka stunting 18,1% atau sekitar 3.400 anak.

"Setiap pukulan di lapangan hijau melambangkan harapan baru agar makin banyak anak bisa tumbuh sehat dan kuat. Kegiatan ini juga membantu keberlanjutan program Sagita (Sahabat Gizi Kita) yang dijalankan Human Initiative," terangnya.

Adapun program Sagita berfokus pada peningkatan gizi ibu hamil dan balita melalui edukasi, pendampingan, serta penyediaan makanan bergizi di berbagai wilayah Indonesia.

"Melalui Golf for Humanity, nilai kolaborasi dan kepedulian tumbuh jadi langkah bersama untuk memperkuat masa depan generasi Indonesia," tutup Bambang.

Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena mengapresiasi inisiatif tersebut karena menjadi bentuk nyata kolaborasi kemanusiaan untuk membantu anak-anak NTT tumbuh sehat dan kuat.

"Stunting bukan sekadar isu kesehatan, tetapi juga persoalan masa depan generasi. Karena itu, penanganannya harus dilakukan bersama yakni pemerintah, lembaga sosial, dunia usaha, dan masyarakat," ucapnya.

Menurut dia, Human Initiative berperan penting sebagai penghubung antara pihak yang ingin membantu dengan mereka yang membutuhkan.
"NTT direncanakan sebagai model awal kolaborasi penanganan stunting, sekaligus memperluas jejaring dengan para pengusaha lokal. Saya berharap Golf for Humanity berjalan sukses dan semakin banyak pihak tergerak bersama membangun NTT yang sehat, sejahtera, dan berdaya," pungkas Emanuel. (H-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |