
LAGA terakhir Manchester City di Stadion Etihad musim ini melawan Borunemouth, Rabu (21/5) dini hari WIB, menjadi momen penuh haru. Kevin De Bruyne. Sang maestro lini tengah, menjalani pertandingan liga terakhirnya di kandang dengan suasana haru dari para suporter, rekan setim, dan sang pelatih Pep Guardiola.
Perpisahan De Bruyne setelah satu dekade membela City bahkan membuat sang pelatih Pep Guardiola tak kuasa menahan air mata. Guardiola menyebut perpisahan De Bruyne sebagai hari yang sedih.
De Bruyne yang kini berusia 33 tahun telah mengukir sejarah panjang bersama City selama satu dekade terakhir. Meski laga perpisahannya saat melawan Bournemouth berakhir dengan kemenangan 3-1. Dia nyaris mencetak gol di babak pertama namun harus ditarik keluar lebih awal di babak kedua.
Selama membela City, De Bruyne telah meraih 16 medali juara dan menjadi salah satu pemain terpenting dalam sejarah klub. Kesetiaannya selama sepuluh tahun membuatnya tidak hanya dikenang karena prestasi, tetapi juga karena hubungan kuat yang dibangun dengan para penggemar dan komunitas klub.
Usai peluit akhir dibunyikan, seluruh stadion memberikan penghormatan. Pemain, staf, dan fans memberikan tepuk tangan meriah bagi sang gelandang. Guardiola menyatakan penghargaan terbesar kepada De Bruyne ialah cinta dan rasa hormat yang ia terima dari keluarga besar Manchester City.
"Semua orang melihat betapa orang-orang dari Manchester City terhubung dengannya dan keluarganya dan betapa besar cinta yang mereka miliki," kata Guardiola dilansir BBC.
"Gelar-gelar itu menyenangkan dan semua yang telah ia capai, tetapi ketika Anda pergi setelah 10 tahun dengan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar ini, tidak ada yang lebih baik dari itu. Ini adalah hari yang menyedihkan dan ia akan dirindukan," imbuh Guardiola.
Puncak momen haru terjadi saat De Bruyne kembali ke lapangan bersama istri dan anak-anaknya usai pertandingan. Ia disambut dengan guard of honour dari rekan-rekan setimnya.
Sebuah tayangan video berisi momen-momen terbaiknya selama 10 tahun diputar di layar stadion, disertai pesan-pesan dari mantan rekan seperti Sergio Aguero, Vincent Kompany, Raheem Sterling, dan Pablo Zabaleta.
Saat memberikan pidato perpisahan di tengah lapangan, De Bruyne tampak menahan air mata. Dari sisi lapangan, Guardiola terlihat tersentuh dan air mata tak terbendung.
City mengabadikan nama De Bruyne sebagai nama salah satu jalan di kawasan akademi klub dan meresmikan mozaik khusus. Tak hanya itu, sebuah mural besar bergambar dirinya juga telah terpampang di Northern Quarter, salah satu sudut ikonik di kota Manchester. (H-3)