8 hours ago
6
Booth MK SKIN di Top Shop Beauty Fair 2025.(Dok. MK SKIN)
DUNIA kecantikan Indonesia terus menunjukkan geliat positif. Tidak lagi hanya dipenuhi produk impor, pasar skincare kini diramaikan oleh berbagai brand lokal yang tak kalah unggul dalam hal kualitas maupun inovasi.
Salah satu yang mencuri perhatian di ajang Top Shop Beauty Fair 2025 adalah MK SKIN, merek perawatan kulit yang konsisten menghadirkan produk dengan bahan aktif berkualitas dan hasil yang nyata.
Founder MK SKIN, Maharani Kemala, mengatakan partisipasi MK SKIN di pameran kecantikan tersebut bukan sekadar promosi, tetapi juga bentuk dukungan terhadap pertumbuhan industri skincare dalam negeri. Keikutsertaan berbagai brand lokal seperti ini memperlihatkan bahwa masyarakat Indonesia semakin percaya diri menggunakan produk buatan anak negeri dan mulai melihat bahwa cantik alami bisa didapat dari formulasi lokal yang cerdas dan aman.
Semangat 'Cantik Tanpa Batas'
Mengusung semangat 'Cantik Tanpa Batas', MK SKIN membawa pesan bahwa setiap orang berhak merasa percaya diri dengan kulit sehatnya, apa pun warna atau jenis kulitnya.
Di tengah tren perawatan kulit yang makin personal dan ilmiah, banyak brand lokal kini berfokus pada bahan aktif teruji seperti PDRN, Niacinamide, Retinal, Hyaluronic Acid, dan Tranexamic Acid, kandungan yang sebelumnya lebih dikenal lewat produk-produk impor.
Dalam pameran tersebut, MK SKIN memperkenalkan berbagai rangkaian produk unggulan seperti PDRN Hydra Serum Spray, Moisturizer Series, Sunscreen Series, hingga Paket Wajah Series. Semua produk diformulasikan untuk memberikan hasil kulit yang sehat, lembap, dan glowing alami tanpa efek instan yang merusak.
Kecantikan Lokal yang Kian Dikenal
Hal yang menarik, antusiasme pengunjung booth MK SKIN di pameran ini cukup tinggi. Banyak pengunjung datang bukan hanya untuk mencoba produk, tetapi juga untuk berdiskusi langsung tentang cara merawat kulit dan memilih produk yang sesuai kebutuhan. Momen ini memperlihatkan bahwa edukasi seputar skincare kini menjadi bagian penting dalam interaksi antara brand dan konsumen.
Fenomena tersebut juga menandai perubahan pola pikir masyarakat, dari sekadar mencari hasil cepat menjadi memahami pentingnya perawatan kulit jangka panjang yang aman dan berbasis sains.
Pertumbuhan industri kecantikan lokal bukan lagi sekadar tren sesaat. Dengan inovasi, riset, dan pendekatan yang lebih edukatif, brand-brand seperti MK SKIN ikut mendorong ekosistem industri kosmetik dan skincare nasional untuk naik kelas. Dukungan konsumen terhadap produk lokal kini bukan hanya bentuk kebanggaan, tetapi juga kontribusi nyata bagi ekonomi kreatif Indonesia.
Ke depan, dengan semakin kuatnya sinergi antara inovasi dan kepercayaan masyarakat, bukan tidak mungkin skincare lokal Indonesia akan menjadi pemain besar di pasar Asia, membawa nama Indonesia bersinar lewat kecantikan yang otentik dan berkelanjutan. (E-1)
