
KETUA Umum Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (Ginsi) Subandi mengaku khawatir akan potensi relokasi belasan perusahaan besar industri tekstil dan produk tekstil (TPT) dari Vietnam ke Indonesia. Jika itu terwujud, industri TPT nasional berisiko menghadapi penurunan yang drastis.
"Jika relokasi besar-besaran terjadi, itu akan mematikan industri yang ada di dalam negeri," ujarnya, Selasa (4/3).
Subandi berpandangan, relokasi pabrik-pabrik dari luar negeri justru berpotensi menyebabkan penutupan sejumlah pabrik di dalam negeri. Akibatnya, akan ada pengurangan tenaga kerja secara besar-besaran di berbagai sektor industri yang mengarah pada pemutusan hubungan kerja (PHK) massal.
"Kita tidak tahu mereka membawa karyawan dari negaranya seberapa banyak sehingga tidak ada penyerapan tenaga kerja di dalam negeri. PHK massal pun mengintai," imbuhnya.
Ketimbang memilih menjadi tempat relokasi pabrik-pabrik asing, Subandi mendesak pemerintah melalui kementrian terkait mengevaluasi industri-industri yang ada saat ini untuk melihat kemampuan daya saing pabrik nasional. Jika pabrik membutuhkan modernisasi sistem lama, misalnya, pemerintah diminta turun tangan menjawab masalah tersebut.
"Jika pabrik tidak punya uang atau modal dalam memoderinisasi mesin dan lain-lain, pemerintah dapat memberikan bantuan yang diperlukan," pungkasnya. (Ins/E-1)