Aktor George Clooney mengenang masa-masa awal kariernya di Hollywood saat menjadi sopir bagi bibinya, penyanyi legendaris Rosemary Clooney. (IMDB)
AKTOR dan sutradara George Clooney mengenang masa-masa awal kariernya di Hollywood dengan penuh nostalgia. Dalam wawancara eksklusif bersama PEOPLE di karpet merah pemutaran perdana film terbarunya, Jay Kelly, di Los Angeles, Kamis (23/10), Clooney berbagi cerita unik seputar masa mudanya saat bekerja untuk bibinya, penyanyi legendaris Rosemary Clooney.
“Saya ingat ketika di jalan... saya adalah sopir bibi Rosemary ketika dia sedang tur menyanyi,” ujar Clooney, 64. “Saya tidak terlalu mengenalnya waktu kecil karena saya tinggal di Kentucky, sementara dia adalah bibi saya yang tinggal di Hollywood. Jadi ketika saya datang untuk mencoba peruntungan, saya menjadi sopirnya. Saya mengantar dia, Tony Bennett, dan banyak penyanyi hebat lainnya selama setahun,” kenangnya.
Pemeran Ocean’s 11 itu mengatakan pengalaman tersebut memberinya pelajaran berharga sejak dini tentang kehidupan dan karier di dunia hiburan. “Saya mendapat pelajaran hidup yang sangat bagus tentang kesuksesan, kegagalan, dan bagaimana menghadapinya. Saya merasa sangat beruntung bisa mendapatkan pelajaran itu di awal waktu,” ujarnya.
Tak hanya itu, Clooney juga mengingat satu momen tak terlupakan ketika ia sempat dimarahi Frank Sinatra. “Saya ingat dia marah kepada saya karena saya memimpin semacam boikot soal kebebasan pers. Waktu itu ada kabar dia sakit dan helikopter berputar di atas rumahnya. Dia menelepon saya dan berkata, ‘Apa yang kamu lakukan tidak berhasil!’” katanya sambil tertawa. “Tapi dia hebat. Saya dimarahi Frank Sinatra, itu semacam lencana kehormatan bagi saya!”
Dalam kesempatan itu, peraih Oscar tersebut juga menyinggung pentingnya menjaga hubungan dengan orang-orang yang mengenalnya sebelum ia terkenal. “Sebagian besar teman saya sudah berteman selama 40 tahun. Saya pernah tidur di sofa mereka ketika saya bangkrut,” ucapnya.
“Mereka selalu ada ketika orang-orang mulai memberi saya terlalu banyak pujian. Mereka yang pertama mengingatkan saya kalau semua itu omong kosong. Penting punya orang-orang yang mengenalmu sebelum kamu dikenal karena film atau pekerjaanmu.” (People/Z-2)
