Generasi Emas 2045, Tanamkan Kesadaran HAM Terhadap Pelajar Sejak Dini

3 hours ago 3
Generasi Emas 2045, Tanamkan Kesadaran HAM Terhadap Pelajar Sejak Dini Staf Khusus Menteri Hak Asasi Manusia Thomas Harming Suwarta (kiri).(dok. istimewa.)

PENTINGNYA membangun kesadaran hak asasi manusia (HAM) di kalangan pelajar dan lingkungan pendidikan atau sekolah. Hal itu dapat menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman, terciptanya keadilan, toleransi di antarpelajar, dan terbentuknya karakter pelajar yang unggul.

“Menanamkan nilai-nilai HAM di kalangan pelajar tentu saja sangat strategis, mengingat juga banyaknya tantangan atau ditemukannya banyak kasus pelanggaran justru dialami oleh pelajar baik di lingkungan sekolah maupun di luar seperti bullying, perlakukan tidak adil, diskriminatif dan kasus lainnya termasuk tentunya aspek-aspek mendasar mengenai pelajar yang harus memahami apa saja yang menjadi hak dan apa yang menjadi kewajibannya,” tegas Staf Khusus Menteri HAM Thomas Harming Suwarta saat memberikan sosialisasi HAM bagi pelajar SMA Katolik Pancasila Borong, Manggarai Timur, NTT, Selasa (14/10).

Menurut Thomas, memahami HAM di kalangan pelajar menjadi bekal yang sangat baik dalam konteks pengembangan diri karena pelajar dididik untuk bisa saling menghargai, saling menghormati, tidak membeda-bedakan, membangun semangat kerjasama yang positif bukan persaingan yang negatif yang ujungnya membantu pelajar untuk unggul dalam prestasi akademik sekaligus karakter.

“Jadi HAM ini semacam fondasi bagi pengembangan diri siswa. Hal kecil menghormati temannya yang menyampaikan pendapat, atau tidak mengejek karena ada perbedaan baik suku maupun status sosial, termasuk keberanian menyampaikan kritik secara santun, bisa membantu pelajar untuk meraih masa depannya lebih baik lagi,” jelas Thomas.

Hal lain ditegaskan Thomas adalah maraknya pengaruh media sosial di kalangan pelajar karena terpapar informasi hoaks dan misinformasi yang membuat kesadaran tentang nilai-nilai HAM menjadi sangat penting, strategis dan relevan.

Dia mencontohkan banyak kekerasan atau pelanggaran yang dilakukan oleh pelajar atau pun pelajar menjadi korban karena terpapar informasi media sosial yang salah. Atau terjebak dalam pemanfaatan media sosial yang salah.

“Korban penipuan, kekerasan verbal lewat media-media sosial, bullyan, yang dianggap biasa di media sosial membuat kita resah betapa bahaya nya informasi di media sosial yang tidak diimbangi dengan pengetahuan cukup dari generasi muda kita. Itulah kenapa kesadaran HAM ini sangat penting,” imbuhnya.

Bagi Thomas, program mainstreaming HAM bagi pelajar menjadi salah satu fokus Kementerian HAM karena merekalah pemegang masa depan bangsa. Sejalan dengan visi-misi Presiden Prabowo, membangun kesadaran HAM adalah bagian dari penguatan fondasi sumber daya manusia.

“Presiden kita melalui program prioritasnya seperti Makan Bergizi, Sekolah Gratis, Rumah untuk rakyat, koperasi merah putih, pengobatan gratis merupakan aspek HAM yang ingin rakyatnya kenyang, sehat dan pintar, punya rumah layak huni dengan standar kesejahteraan yang cukup,” jelas Thomas.

Pada kesempatan yang sama Kepala Sekolah SMA Katolik Pancasila Borong Pankrasius Wahu Nudan mengapresiasi langkah Kementerian HAM memberikan penguatan HAM bagi siswanya.

“Sekitar 850 siswa yang hadir antusias mendengarkan materi yang disampaikan. Kami memang membutuhkan penguatan HAM yang bisa membantu siswa/i kami untuk berkembang menjadi pribadi yang lebih baik lagi, entah pengetahuannya maupun karakternya,” kata Pankrasius.

Narasumber lain yang membawakan penguatan HAM adalah pegiat HAM dan demokrasi Romanus Ndau. Dia menegaskan pentingnya siswa memiliki kesadaran HAM sebagai bekal untuk masa depan yang lebih baik.

“HAM Itu fondasi bagi kehidupan. Kita sedang berupaya menghasilkan generasi emas 2045 yang salah satunya bisa dilahirkan dari kesadaran tentang HAM. Ini kita harus pastikan terus terutama di kalangan generasi muda kita,” pungkas Romanus. (Cah/P-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |