3 hours ago
1
Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono memimpin apel pagi.(DOK/PEMKOT BEKASI)
WALI Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono menegaskan pentingnya langkah antisipatif terhadap maraknya berita bohong atau hoaks dan informasi menyesatkan di media sosial.
Berbicara dalam apel pagi bersama jajarannya, Wali Kota meminta Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian (Diskominfostandi) Kota Bekasi untuk terus melakukan pemantauan aktif terhadap peredaran informasi publik di dunia digital, terutama yang berkaitan dengan isu-isu daerah dan pelayanan masyarakat.
Ia mencontohkan salah satu kejadian terbaru yang sempat beredar di media sosial, yaitu video banjir di wilayah Pondok Gede Permai yang menimbulkan kekhawatiran warga serta komentar negatif mengenai penanganan pemerintah daerah.
"Tadi malam Gubernur Jawa Barat Pak Dedi Mulyadi langsung menelpon saya terkait pemberitaan banjir di Pondok Gede Permai. Setelah kami cek, ternyata kondisi di lapangan tidak ada banjir. Video yang beredar merupakan rekaman lama yang kembali diunggah oleh pihak yang tidak bertanggung jawab," katanya dalam apel di Plaza Pemkot Bekasi, Senin (27/10).
Tri menegaskan bahwa hal seperti ini harus segera direspons dan diklarifikasi oleh perangkat daerah terkait agar masyarakat tidak termakan isu yang tidak benar. Ia pun berharap Diskominfostandi dapat memperkuat kerja sama lintas dinas untuk memastikan informasi publik tetap akurat dan terkini.
Selain isu banjir, Wali Kota juga membahas berita mengenai kasus perundungan (bullying) di sekolah yang ternyata merupakan kejadian lama namun kembali diunggah seolah-olah baru terjadi.
"Kita harus belajar dari kasus ini. Informasi yang sudah lama bisa dimunculkan kembali dan menimbulkan persepsi negatif terhadap pemerintah maupun lembaga pendidikan. Maka penting bagi kita untuk selalu update dan melakukan verifikasi sebelum informasi menyebar luas," pungkasnya.
