Gagal ke Final, Pesenam Putra Indonesia Tetap Cicipi Pengalaman Berharga di Kejuaraan Dunia

3 hours ago 3
Gagal ke Final, Pesenam Putra Indonesia Tetap Cicipi Pengalaman Berharga di Kejuaraan Dunia Abiyu Raffi menjadi satu-satunya pesenam Indonesia yang tampil di nomor all-around.(Antara)

PARA pesenam putra Indonesia menuntaskan perjuangan mereka di babak kualifikasi Kejuaraan Dunia Gimnastik Artistik ke-53 (53rd FIG Artistic Gymnastics World Championships) yang digelar di Indonesia Arena, Jakarta, Senin (20/10) pagi WIB.

Meski belum berhasil menembus babak final, keikutsertaan kali ini menjadi pengalaman berharga bagi tim Merah Putih.

Indonesia tergabung dalam Subdivision 7 dan belum mampu bersaing di papan atas klasemen. Abiyu Raffi menjadi satu-satunya pesenam Indonesia yang tampil di nomor all-around. Atlet berusia 23 tahun ini turun di enam apparatus, yaitu vault, parallel bars, horizontal bar, floor exercise, pommel horse, dan rings.

Berdasarkan hasil klasemen umum all-around, Abiyu menempati posisi ke-48 dengan total nilai 69,197.

“Untuk penampilan tadi, saya masih terlalu tegang karena ini kejuaraan dunia senior pertama untuk saya,” ujarnya.

“Apalagi, Indonesia kan tuan rumah, jadi lebih tegang dan gugup. Ini jadi pengalaman mental karena lawannya juga banyak yang Olimpian. Harus banyak belajar lagi dan evaluasi, karena ada target berikutnya, enggak hanya selesai di sini,” tambahnya.

Selain Abiyu, Satria Tri Wira Yudha tampil pada empat nomor, yakni vault, parallel bars, high bar, dan floor exercise. Sementara itu, Agung Suci Tantio Akbar dan Joseph Judas Hatoguan hanya turun di nomor pommel horse.

Satria, Agung, dan Joseph sepakat bahwa keikutsertaan di Kejuaraan Dunia Gimnastik Artistik 2025 menjadi pengalaman yang sangat berharga sekaligus motivasi untuk tampil lebih baik di ajang internasional berikutnya.

Indonesia sebenarnya menurunkan lima atlet pada kejuaraan dunia kali ini. Namun, Muhammad Aprizal batal tampil karena alasan kesehatan setelah melalui pertimbangan tim pelatih dan dokter timnas.

Salah seorang pelatih tim putra, Ferrous One Willyodac, menilai performa anak asuhnya sudah menunjukkan semangat dan progres positif.

“Hari ini bisa dibilang memang kurang maksimal karena ada beberapa kendala. Tapi ada juga yang penampilannya bagus, jadi nggak bisa digeneralisasi” ujarnya.

“Saya melihat dari sisi perjuangan mereka. Ini sudah sangat bagus, membangun motivasi tim. Harapan ke depan bisa lebih baik karena dengan tekanan yang setinggi itu, mereka bisa tampil begitu baik. Jadi, saya kira kita harus mengapresiasi,” kata Ferrous. (Ndf/I-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |