Wadisuchus kassabi.(Nathan Dehaut/MUVP.)
FOSIL buaya purba baru yang hidup 80 juta tahun lalu ditemukan di Gurun Barat Mesir. Spesies tersebut diberi nama Wadisuchus kassabi. Buaya purba ini termasuk ke dalam kelompok dyrosaurid, yaitu buaya purba (crocodyliform) yang memiliki bentuk tengkorak beragam dan penyebaran luas dari periode Kapur Akhir hingga Paleogen.
Menurut Sara Saber, ahli paleontologi dari Universitas Assiut, dyrosaurid berbeda dengan buaya modern karena hidup di lingkungan pesisir dan laut. Mereka memiliki moncong panjang serta gigi ramping dan tajam seperti jarum, yang membuatnya sangat cocok untuk menangkap mangsa licin seperti ikan dan penyu.
“Keberhasilan mereka bertahan setelah kepunahan dinosaurus menjadikan kelompok ini penting untuk memahami bagaimana reptil beradaptasi dan berkembang ketika ekosistem global runtuh,” ujar Saber.
Berdasarkan hasil penelitian, Wadisuchus kassabi diperkirakan memiliki panjang tubuh antara 3,5 hingga 4 meter. Hewan ini memiliki moncong yang sangat panjang dan gigi tinggi serta runcing.
Ciri khas lainnya adalah hanya memiliki empat gigi di bagian depan moncong, bukan lima seperti bentuk dyrosaurid primitif. Selain itu, lubang hidungnya terletak di bagian atas moncong untuk memudahkan pernapasan di permukaan air, serta terdapat lekukan dalam di ujung moncong tempat rahang atas dan bawah bertemu.
“Ciri-ciri ini menunjukkan adanya adaptasi bertahap pada gigitan dyrosaurid, yang menandai langkah penting dalam sejarah evolusinya,” tambah Saber.
Penemuan Wadisuchus kassabi berasal dari dua tengkorak parsial dan tiga rahang parsial milik empat individu yang ditemukan di oasis Kharga dan Baris di Gurun Barat Mesir.
Temuan ini juga memperkuat bukti bahwa Dyrosauridae berasal dari Afrika. Proses diversifikasinya diduga dimulai lebih awal dari perkiraan sebelumnya, yaitu pada masa Koniakian-Santonian Awal sekitar 87-83 juta tahun lalu, bukan pada periode Maastrichtian (72–66 juta tahun lalu).
“Penemuan ini menunjukkan Afrika merupakan tempat awal evolusi dyrosaurid, sebelum garis keturunannya menyebar ke seluruh dunia,” kata Belal Salem, peneliti dari Universitas Mansoura, Universitas Ohio, dan Universitas Benha.
Menurutnya, pentingnya penemuan Wadisuchus kassabi bukan hanya karena memperkaya pemahaman tentang evolusi buaya purba. Tetapi pengingat Gurun Barat Mesir masih menyimpan banyak fosil berharga yang merekam sejarah panjang Bumi. (Sci News/Z-2)


















































