Fortifikasi Pangan Bantu Dongkrak Produktivitas Masyarakat

22 hours ago 5
Fortifikasi Pangan Bantu Dongkrak Produktivitas Masyarakat Kegiatan LSFF untuk Kesehatan, Status Gizi, dan Produktivitas di Jakarta, Kamis (12/6/2025).(Dok. Istimewa)

DIREKTUR Kesehatan dan Gizi Masyarakat Kementerian PPN/Bappenas Diah Lenggogeni mengatakan fortifikasi pangan skala besar (LSFF) penting untuk meningkatkan pola konsumsi pangan dan pengayaan zat gizi. Dengan kebijakan LSFF, produktivitas masyarakat diyakini akan meningkat.

Pasalnya, kekurangan iodium, zat besi dan vitamin A akan mengganggu individu sekaligus pembangunan ekonomi. Ia menambahkan LSFF sekaligus upaya investasi pembangunan sumber daya manusia yang menyentuh semua lapisan masyarakat. 

"Forum ini menjadi wadah yang sangat baik untuk koordinasi lintas sektor yang melibatkan berbagai unsur dari pemerintah pusat, daerah, asosiasi produsen pangan, akademisi serta lembaga swadaya masyarakat," ujarnya dalam acara LSFF untuk Kesehatan, Status Gizi, dan Produktivitas di Jakarta, Kamis (12/6/2025).

Ia pun mengapresiasi kehadiran Millers for Nutrition di Indonesia karena bisa berkontribusi untuk sinkronisasi kebijakan dan memfasilitasi komunikasi dengan pelaku industri untuk mengimplementasikan fortifikasi pangan skala besar

Millers for Nutrition merupakan koalisi global pemangku kepentingan fortifikasi pangan yang berdedikasi untuk mendukung para penggilingan pangan dalam memfortifikasi makanan pokok, seperti tepung terigu, minyak goreng, dan beras dengan mikronutrien esensial demi meningkatkan luaran gizi nasional. 

"Kami juga harapkan partisipasinya dalam ruang dialog sehingga kebijakan yang disiapkan tidak hanya bersifat instruktif tetapi juga partisipatif dan berorientasi pada solusi yang ditopang komitmen nyata pelaku industri dan mitra usaha sebagai ujung tombak fortifikasi pangan," imbuh Diah. 

Senior Practice Lead TechnoServe & Program Lead Millers for Nutrition Asia Monojit Indra mengatakan Millers for Nutrition memiliki konsep berupa kolaborasi publik dan swasta dengan membangun koalisi dengan pelaku usaha tepung terigu, beras dan minyak goreng. 

Sementara itu, Direktur Yayasan Kegizian untuk Pengembangan Fortifikasi Pangan Indonesia (KFI) Nina Sardjunani mengatakan pihaknya ingin memastikan semua pangan yang difortifikasi diproduksi secara berkelanjutan dan memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI).

"KFI dan TechnoServe melalui program Millers for Nutrition akan melakukan upaya berkelanjutan menjaga konsistensi kebijakan fortifikasi pangan wajib dan kualitas implementasinya," tambahnya. 

Presiden Direktur PT Bungasari Flour Mills Indonesia Budianto Wijaya menambahkan, Millers for Nutrition bergerak pada tiga komoditas yakni tepung terigu, minyak goreng dan beras. Dari ketiga komoditas itu yang paling menantang ialah beras karena skala produksinya. (I-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |