Badan Pangan Nasional Dukung Ritel Modern dan UMKM Perkuat Stabilitas Pangan

18 hours ago 5
Badan Pangan Nasional Dukung Ritel Modern dan UMKM Perkuat Stabilitas Pangan Kepala Badan Pangan Nasional (NFA) saat ini adalah H. Arief Prasetyo Adi (ketiga kanan).(dok.istimewa)

TRANSFORMASI ritel harus berdampak nyata pada ketahanan pangan nasional. Ketika pelaku usaha mikro dan menengah bisa masuk ke dalam rantai pasok ritel modern, distribusi pangan jadi lebih efisien, harga bisa lebih stabil, dan kesejahteraan petani, nelayan, serta UMKM pangan meningkat. 

Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi, dalam keterangan pers usai peluncuran program holiday sale yang digelar Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) di kawasan BSD, Tangerang Selatan, Jumat (13/6).

Mitra Pemerintah?

Menurut Arief, keberadaan ritel modern sebagai mitra pemerintah sangat strategis dalam memperluas akses pasar, memperpendek rantai distribusi, serta menjaga pasokan dan harga pangan yang terjangkau. “Badan Pangan Nasional tentunya terus mendorong penguatan sinergi multipihak agar program seperti ini tak hanya berdampak pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pada stabilitas dan keterjangkauan pangan bagi seluruh masyarakat,” kata Arief.

Dalam sambutannya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan bahwa holiday sale ini sejalan dengan langkah pemerintah menjaga pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan ekonomi nasional. 

“Kalau kita lihat, pada triwulan pertama, konsumsi rumah tangga masih cukup baik. Untuk menjaga tren ini, kita luncurkan lima paket stimulus ekonomi yang sejalan dengan program diskon yang digelar di holiday sale ini,” ujar Airlangga.

Perlu Sinergitas?

Ia juga menyebutkan pentingnya sinergi pusat dan daerah untuk mendorong kegiatan ritel sebagai pengungkit konsumsi domestik. “Saya minta seluruh agenda great sale seperti ini dibuatkan kalender nasional. Kita dorong agar setiap HUT provinsi dikaitkan dengan kegiatan promosi ritel seperti di DKI Jakarta dengan Jakarta great sale,” tambahnya.

Menurut Airlangga, ritel nasional memiliki potensi pasar domestik hingga Rp800 triliun dan masih bisa ditingkatkan menjadi Rp1.400 triliun. “Kita harus perkuat resiliensi ekonomi domestik. Indonesia punya resource dan daya beli. Jangan sampai resource keluar tapi daya beli masyarakat turun,” katanya.

Dorong Kontribusi?

Program ini diharapkan mampu mendongkrak kontribusi sektor ritel terhadap PDB dan menjadi mesin pertumbuhan ekonomi melalui efek berganda ke sektor produksi, logistik, dan pangan lokal. Hal ini sejalan dengan pernyataan Presiden Prabowo yang meyakini bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akan semakin baik ke depan.  "Kita bekerja terus untuk rakyat. Jadi saya melihat, saya percaya pertumbuhan ekonomi kita akan baik," kata Presiden Prabowo di JCC, Senayan, Jakarta, Kamis (12/6).

Sementara itu, Ketua Umum APRINDO, Solihin, menyampaikan bahwa holiday sale menjadi momentum kebangkitan UMKM dan ritel Indonesia. “Kami melihat ritel berperan strategis sebagai jembatan antara konsumen dan pelaku usaha mikro. Dengan adanya program ini, kami harap gairah belanja masyarakat meningkat dan UMKM lokal makin kuat,” ucapnya.

Penting Berkolaborasi?

APRINDO menekankan pentingnya kolaborasi multipihak dalam mendukung UMKM masuk ke jaringan ritel modern. “Kami mendeklarasikan Dukungan APRINDO dan seluruh anggota dalam pembinaan, pengembangan, serta akses pemasaran bagi UMKM, sekaligus memperkuat kolaborasi ritel modern sebagai mitra strategis pemerintah,” lanjut Solihin.

Ia juga mengajak masyarakat untuk berbelanja bijak dan mendukung produk dalam negeri. “Belanja di Indonesia saja. Kita akan terus berinovasi agar ritel lebih kompetitif dan mampu menembus pasar global dengan tetap mendorong lokalitas,” pungkasnya.

Holiday Sale?

Adapun holiday sale ini menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Ritel Nasional 2025 yang diinisiasi oleh Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) dengan tema Retail Revival-Local Roots, Global Moves. Terdepat empat pilar utama yang diangkat yaitu Akses pasar bagi 50.000 pengusaha mikro dan menengah ke jaringan ritel modern.

Peningkatan nilai transaksi penjualan domestik hingga Rp60 triliun selama Juni–Juli 2025, pembinaan dan pengembangan UMKM agar siap go-modern dan go-digital di 38 provinsi, dan deklarasi kolaborasi multipihak untuk UMKM dan ritel sebagai mitra pemerintah pusat dan daerah. (Cah/P-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |